Memilih Pemimpin

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa memilih seseorang menjadi pemimpin untuk suatu kelompok, yang di kelompok itu ada orang yang lebih diridlo’i Allah dari pada orang tersebut, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.”

Inilah bunyi lengkap hadits tersebut:

عن ابن عباس ، رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من استعمل رجلا من عصابة وفي تلك العصابة من هو أرضى لله منه فقد خان الله وخان رسوله وخان المؤمنين » « هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه »

(Kitab Al Mustadrak Lishshahihaini, Imam Al Hakim, Juz 16, halaman 345.)

Kata عصابة bermakna komunitas yang berjumlah antara 10 – 40 orang.

Kata خان الله Idhofah: berkhianat kepada Allah (ancaman keras).

Subhanallah, memilih pemimpin tidaklah perkara sederhana, ia merupakan hajat besar kehidupan manusia.

Memilih pemimpin tidak sekedar perkara cabang dalam agama, namun bagian dari masalah prinsip.

Dalam komunitas kecil saja, memilih pemimpin harus bertanggung jawab, apalagi memilih pemimpin untuk mengurus suatu Bangsa, Propinsi, Kabupaten dst.

Sungguh, penisbatan berkhianat kepada Allah swt, Rasul-Nya dan kaum mukminin, merupakan ancaman keras bagi siapapun yang tidak bertanggung jawab dalam memilih pemimpin.

Saudaraku, agar kita terhindar dari ancaman ini, marilah kita perbanyak informasi, pengetahuan terhadap calon-calon pemimpin yang ada, untuk selanjutnya kita pilih sesuai hati nurani kita.

Kita berlindung kepada Allah swt, agar tidak termasuk dalam katagori ancaman hadits ini. Amin Yaa Rabbal ‘Aalamin. Allahu A’lam.

Sumber : dakwatuna.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.