Zulkarnaen, Guru Saman dari Kampung Penosan

Zulkarnaen
Zulkarnaen

NAMANYA Zulkarnaen, pemuda asal Kampung Penosa, Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues adalah Mahasiswa Fakultas Pertanian Univeritas Syiah Kuala yang hingga saat ini sangat aktif dalam mengurusi Tari Saman baik sebagai penari hingga menjadi tenaga pengajar Tari Saman di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Zul panggilan akrab Zulkarnaen ini mengaku mulai menari Saman dari kecil saat dirinya berumur 7 tahun dan mulai ikut bergabung disejumlah sanggar milik Gayo Lues di Banda Aceh ketika dirinya datang ke Banda Aceh pada tahun 2007 lalu.

Zul anak ke 9 dari 10 bersaudara pasangan dari Abu Asim dan Siti Khatijah ini mempunyai prestasi yang baik dalam menari Saman. Sebagai putra daerah Gayo Lues Zul patut diancungi jempol. Kenapa tidak, sejak dirinya mulai bergabung kedalam Lembaga Budaya Seribu Bukit (LBSB), Lembaga milik Masyarakat Gayo Lues di Banda Aceh dan Aceh Besar yang didirikan oleh Tgk.Jemarin yang juga sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tersebut Aceh (DPRA) tersebut, perannya dalam mengembangkan Tari Saman di Provinsi Aceh ini patut dibanggakan.

Zul tidak hanya semangat menari Saman dalam mengisi berbagai acara, juga aktif menjadi Guru Tari Saman di beberapa sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar hingga seluruh daerah di Provinsi Aceh ini.

Ia mengaku, sejak2008 sudah dipercayakan untuk mengajar tari Saman di Sekolah Negeri Modal Bangsa milik Dinas Provinsi Aceh. Dirinya mulai dikenal ketika dipanggil menjadi salah satu pengajar tari Saman bersama kedua rekannya yakni Saniman dan M.Rafi untuk mengajar Saman seluruh pengurus sanggar dan Guru sekolah bidang seni se Provinsi Aceh tahun 2012 lalu,

Hingga saat ini, sejumlah sekolah sudah banyak yang meminta Zul untuk menjadi pengajar tari Saman oleh pihak sekolah diantaranya Sekolan MAN Model Banda Aceh, Sekolah Lab School Unsyiah, dan untuk saat ini Zul menjadi salah satu pengajar Saman untuk siswa di sejumlah TK hingga SMA Banda Aceh dan Aceh Besar di Kursus Saman Masuk Sekolah program milik LBSB.

Zul juga mengaku, sampai sat ini sudah 5 kali grup Tari Saman binaannya menjadi juara festival tari Saman di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Muhammad Faisal Redha, salah satu pengurus Komunitas seni dan budaya di Gayo Lues mengaku bangga atas aktivitas yang dilakukan oleh putra daerah seperti Zul tersebut. Seharusnya, kita semua khususnya Pihak Pemerintah Gayo Lues dapat memberikan apresiasi yang baik kepada putra daerah yang bersemangat dalam memperkenalkan dan mengembangkan seni budaya milik Gayo Lues tersebut.

”Saya berharap, Pihak terkait dapat mendukung hal yang dilakukan Zul yang tidak semua orang mampu melakukan hal baik yang seperti dia lakukan hingga sekarang ini,”terang Faisal kepada Lintas Gayo.(Supri Ariu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.