Takengon | Lintas Gayo – Gayo jangan tidur, jadikan Takengon itu sebagai titik gempa (hypocenter/hiposentrum-red) di daerah ini dalam membangun komunitas minat baca, penulis, penyair, seniman dan lain sebagainya. Demikian kata Gol A Gong, sang pendiri komunitas Rumah Dunia, Selasa 7 Mei 2013 di Wapres Cafe Takengon.
Menurut Gol A Gong, Gayo punya banyak kelebihan dalam banyak hal dibanding daerah lain. “Gayo punya panorama indah, kopi berkualitas, kekayaan adat seni budaya serta sumber daya manusia handal,” kata Gola.
Untuk mencapainya, kata Gol A Gong, dibutuhkan net working seluas-luasnya. “Rekan-rekan wartawan bisa diminta perannya,” ujar sosok yang hadir mengenakan syal dan peci berhias Kerawang Gayo pemberian kepala SMAN 1 Takengon itu.
“Jangan terlena dengan mimpi-mimpi saja. kita akan jadi manusia yang gelisah jika mimpi tidak terwujud,” kata Gol A Gung.
Dia juga berjanji akan membantu mengenalkan Gayo kepada siapa saja yang dia kenal, termasuk akan menulis tentang Gayo dalam beberapa kesempatan. “Gayo butuh dikenal lebih luas lagi” kata dia.
Suka Lagu To’et
Gol A Gong yang sempat kehilangan tangan kirinya karena jatuh dari pohon saat masih duduk di bangku kelas IV SD ini mengaku sangat terkesan lagu ciptaan seniman Didong Gayo “To’et” yang dinyanyikan Ecek dari Ciqita Band.
“Wah hebat, walau saya tidak mengerti apa maksud lagu tersebut, saya bisa merasakan kebesaran lagu-lagu ciptaan To’et tersebut. Dan hebatnya anak-anak muda Gayo bisa merekam peninggalan To’et dengan baik. Ini potensi, jangan biarkan si Ecek dan rekan-rekannya begini dan disini saja,” pungkas Gola. (Kha A Zaghlul)