Banda Aceh | Lintas Gayo – Terkait keputusan panitia pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI dengan tidak memasukan Tarian Tradisional Gayo dalam event PKA VI tahun ini, tokoh muda asal Gayo, Waladan Yoga nyatakan mendukung penuh keputusan tersebut. Demikian dinyatakan dalam rilis yang diterima Lintas Gayo, Kamis 23 Mei 2013.
“Adanya desakan dan dorongan agar panitia merubah keputusannya. Maka sikap pihak-pihak yang coba mengganggu keputusan tersebut adalah sifat yang terlalu kekanak-kanakan,” kata Waladan.
Dinyatakan, demi wibawa dan harga diri panitia PKA VI, maka keputusan panitia harus dijalankan dengan konsisten dan menjalakan dengan segala konsekuensi.
Menurut Waladan, harusnya Pemerintah Daerah Gayo dan aktivis Seni Gayo bisa intropeksi diri, kenapa kebudayaan Gayo tidak dimasukan dalam event PKA VI.
“Jangan kebakaran jenggot saat seni Gayo dihapuskan dalam setiap event. Harusnya dari dahulu kejadian ini bisa di cegah, jika pemda Gayo dan aktivis seni Gayo pro aktif dan berani berbicara, bukan malah saat sudah kepepet baru keluarkan jurus keluh kesah dan merasa terzalimi. Panitia tentunya sudah mempertimbangkan baik buruknya,” kata dia.
Seruan boikot PKA VI, penilaian Waladan, hanya gertak sambal belaka, karena pihak-pihak yang menggertak tersebut terbukti bukanlah orang-orang pergerakan yang punya taring dan hanya berani menggertak via media saja.
“Untuk itu kembali harus ditegaskan, Bahwa kita semua harus mendukung penuh keputusan panitia PKA VI, apapun keputusan tersebut,” ujarnya.
Semoga panitia PKA dengan istiqamah dan konsisten menjalankan tugasnya dengan baik. Demikian juga dengan Dinas Kebudayaan dan Priwisata Aceh sebagai penanggungjawab kegiatan agar tidak terpengaruh dengan gangguan kecil tersebut. Demikian kata Waladan Yoga. (SP/red.03)