Takengen | Lintas Gayo – Mantan Menteri Kehutanan RI, MS Ka’ban mengatakan, saat ini perkembangan Aceh Tengah telah mengalami banyak kemajuan dibandingkan saat dirinya menyambangi daerah ini sekitar tahun 2009 lalu.
“Saya melihat Aceh Tengah sudah mengalami banyak perubahan, masyarakatnya semakin ramai, pasar-pasar yang dulu terkesan lesu, kini telah bergairah, “ kata Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) itu.
Selain itu MS Ka’ban juga mengomentari perkembangan infrastruktur jalan yang kian berkembang, berbeda dengan masa kedatangannya empat tahun yang lalu, jika kendaraan mobil berpapasan katanya, maka perjalanan akan mengalami gangguan.
“Sekarang Jalannya sudah luas, jadi terlihat ada suasana yang tumbuh, perkembangan ini kita rasakan saat diperjalanan,” jelas MS Kaban yang juga presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Nasional ini.
Kedatangan mantan menteri kabinet Indonesia bersatu Jilid I itu ke kota dingin adalah untuk mengikuti serangkaian acara partai yang dipimpinnya di kota dingin ini.
Didampingi Djumhur AB, tokoh politik yang juga ketua PBB DPC Aceh Tengah saat melakukan ngopi bareng wartawan, Sabtu (16/11/2013) di salah satu Coffe Shop diTakengon, MS Ka’ban juga mengharapkan partainya mampu mendulang suara di daerah ini dari semua segmen pemilih.
“Dengan pengalaman yang sudah dibuktikan para kader PBB, masyarakat sudah dapat menilai ketokohan mereka, “ ujarnya, sembari menambahkan upaya partainya agar masyarakat tidak hanya percaya satu orang tokoh, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada partai yang berazaskan islam tersebut. (Iwan Bahagia)
Sekilas tentang MS Kaban*:
H Dr Malem Sambat (MS) Kaban SE MSi, (lahir di Binjai, Sumatera Utara, 5 Agustus 1958; umur 55 tahun) merupakan Menteri Kehutanan (Menhut) di Kabinet Indonesia Bersatu. Pada 1 Mei 2005, ia diangkat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).
Ka’ban adalah putra dari pasangan S. Tarigan, seorang ibu rumah tangga, dan A.M. Kaban (alm), seorang pedagang. Ia menikah dengan Nurmala Dewi, dan memiliki tujuh anak. Kaban dikenal sebagai anggota DPR dan MPR, dan salah satu petinggi PBB sebelum diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menhut.
Selain itu, dia pernah terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia di Jakarta Public Relation, dan terjun meneliti potensi ekonomi wilayah Taman Nasional Gunung Leuser pada 1992. Dia juga Ketua tim Penelitian Potensi Ekonomi Lemah di tahun 1993, serta menjadi peneliti muda pada studi pengkajian Strategi Pengusahaan Anak Perusahaan Joint Venture Pertamina pada 1994. Sebagai orang yang berjiwa pejuang, sewaktu muda Ka’ban berjuang untuk bangsa ini melalui organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sempat ia menjadi ketua HMI Jakarta. Lalu dia juga masuk resimen mahasiswa. Aktif mengajar ¼mata kuliah ekonomi mikro syariah. Hingga kini juga aktif berceramah diberbagai kegiatan.
Ketika Reformasi bergulir pada tahun 1998 Dia memutuskan untuk masuk ke dunia politik yang sebelumnya pada pemilu 1997 dilamar PPP yang diketuai Ismail Metareum. Namun pada saat itu Kaban belum terpikir untuk masuk dunia politik yang dimana presidennya pun masih Soeharto. Awal terjadi reformasi bersama Yusril Ihza Mahendra mendirikan Partai Bulan Bintang yang berasaskan Islam. Awalnya Kaban keberatan untuk menjadi sekjen PBB karena merasa belom ada pengalaman. Akan tetapi setelah mendapat permintaan dari Anwar Haryono (alm), yang dianggap pesan orang tua, akhirnya Kaban bersedia.
Pengalaman akademik
Jabatan politik partai | ||
Sebelumnya: | Ketua Umum Partai Bulan Bintang | Petahana |
Jabatan politik | ||
Sebelumnya: | Digantikan oleh: |
*Sumber: Wikipedia