Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Tanggal 9 April telah berlalu dengan berbagai macam peristiwa menarik menyelimuti Bangsa Indonesia selama pesta demokrasi dalam rangka memilih orang-orang pilihan dan orang-orang pilihan itu akan duduk dikursi anggota dewan yang penuh dengan tanggung jawab dunia-akhirat. Perjalanan menuju kursi anggota dewan itu tidaklah mudah, dana dalam pesta demokrasi ini haruslah besar dan cara mendekati rakyat juga harus mempunyai ilmu politik yang baik atau ilmu politik kotor menggunakan dengan segala cara agar bisa memikat hati rakyat. Bersaing dengan politisi dari partai lain dan harus bersaing juga dengan politisi atau caleg dadakan dari partai sendiri, begitu sulitnya meraih satu kursi di gedung anggota dewan. Tapi masa sulit itu telah berlalu bagi caleg karena rakyat Indonesia telah memilih wakilnya dan sebentar lagi akan di umumkan oleh panitia penyelenggara pemilu siapa yang akan menduduki kursi terhormat di gedung anggota dewan. Dan kita panjatkan syukur Alhamdulillah tanggal 9 April berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada kerusuhan walaupun masih ada protes disana-sini itu hal yang lumrah bagi setiap kontestan.
Dengan berakhirnya tanggal 9 April maka kita telah mengetahui pemenang dari kontestan pemilu, ternyata posisi pertama ditempati oleh PDI-P dengan capresnya Jokowi, disusul Golkar diposisi kedua dengan capresnya ARB dan pendatang baru diranah peta perpolitikan Indonesia yaitu Gerindra diposisi ketiga dengan capresnya Prabowo.
Melihat dari perolehan suara ketiga partai tersebut tidak ada yang mencapai 20% maka untuk memajukan capres-cawapres harus berkoalisi dengan partai lain, maka disinilah politik itu menarik untuk dikaji dan disimak karena lobi-lobi itu keluar dengan berbagai macam cara. Para pengamat politik memprediksikan akan ada tiga poros besar dalam pertarungan capres-cawapres yaitu tiga besar partai di atas tadi dengan menggandeng partai-partai papan tengah.
Jokowi, ARB dan Prabowo tiga sosok inilah diprediksi akan mewarnai kembali jalan-jalan, baliho serta iklan-iklan dengan posternya sebagai capres. Kalau kita lihat pemberitaan sekarang, ketiga partai ini sibuk mencari koalisi dengan partai lain untuk memperkuat dukungan dalam pemilihan capres-cawapres.
Kita berharap, rivalitas para petinggi politisi dalam keadaan sehat dan memberikan pencerdasan kepada masyarakat dalam proses pesta demokrasi ini, dan kita seluruh rakyat Indones menantikan tanggal 9 Juli untuk memilih orang nomor satu dan dua di Indonesia ini untuk menentukan nasib bangsa Indonesia kedepan.
*Penulis: Kompasianer, Kolumnis LintasGayo.com dan Remaja Masjid Kota Banda Aceh.