Banda Aceh| Lintasgayo.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh menggelar rapat bersama pimpinan Ma’had Aly se-Aceh. Rapat berlangsung di ruang rapat pimpinan Kanwil Kemenag Aceh, Kamis, 9 Desember 2021.
Dalam rapat ini membahas tentang proses akreditasi Ma’had Aly di Provinsi Aceh.
Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan, untuk saat ini Provinsi Aceh memiliki 6 Ma’had Aly. Hal itu menurutnya, menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah yang memiliki mahad aly terbanyak di Indonesia.
Adapun 6 Ma’had Aly yang ada di Aceh yakni, Dayah Mudi Mesra Samalanga, Dayah Darul Munawarah Kuta Krueng, Dayah Malikussaleh Panton Labu, Dayah Babussalam Al-Hanafiyah Matangkuli, Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng, dan Dayah Darussalam Labuhan Haji.
Ia menjelaskan, seiring berjalannya waktu, beberapa pondok lainnya di Aceh juga telah mengajukan pendirian Ma’had Aly.
“Namun permintaan tersebut belum ter-iyakan di pusat karena Ma’had Aly yang sudah ada di Provinsi Aceh ini masih dalam pencarian bentuk,” ujarnya.
Iqbal menjelaskan, menyangkut dengan akreditasi, dari 6 Ma’had Aly, hanya satu yang sudah memiliki akreditasi A yakni Ma’had Aly Mudi Mesra Samalanga, sehingga lembaga ini dapat membuka Marhalah Tsaniyah setingkat pascasarjana dengan Program Studi Takhassus Fiqh Wa Ushuluh.
Sementara itu, menyangkut dengan akreditasi Ma’had Aly lainnya, kata Iqbal, Kemenag Aceh juga terus mengupayakan agar hal ini segera terwujud.
“Kami akan berupaya sehingga tahun ini minimal dilakukan penilaian ulang dan monev dilakukan secara langsung sehingga akan berbeda dengan zoom,” katanya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Zahrul Fajri menyampaikan, Mahad Aly merupakan salah satu lembaga pengembangan ilmu keagamaan di Indonesia. Menurutnya, Ma’had Aly atau Dayah Manyang harus mampu melahirkan kader ulama muda Aceh pada masa mendatang.
Ia menyampaikan, Dinas Pendidikan Dayah dan Kemenag Aceh harus bersinergi dalam membina Ma’had Aly.
Zahrul menekankan, harus menjadi perhatian bersama menyangkut dengan akreditasi Ma’had Aly. Sehingga tidak akan berpengaruh terhadap status alumni lembaga ini.
“Kita ingin sharing untuk adanya kerisauan bersama kalau sudah sama risau saya rasa tidak ada lagi persolaan yang terhambat, kita sudah sehati dan sejalan. Walaupun tidak ada penambahan Ma’had Aly mungkin karena perizinan, namun bagi 6 Ma’had Aly ini mari kita berikan perhatian, partisipasi dan bimbingan sehingga yang enam ini berjalan dengan baik,” ujarnya.
Hadir pada rapat ini Kabid PD Pontren Drs H Maiyusri MA, jajaran Kabid pada Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan Mudir Ma’had Aly se-Aceh.(SP/Ihfa)
Comments are closed.