48 Persen Tumbuhan pada Masyarakat Gayo Dijadikan Bumbu Masakan

Jakarta| Lintasgayo.com – Sebanyak 48 persen tumbuhan pangan pada masyarakat Gayo lebih banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dan 36% sebagai sayuran. “Bumbu menentukan rasa dan kekhasan dari suatu masakan. Dari bumbu memberikan cita rasa yang khas dari masakan tersebut. Tidak hanya rasa, tetapi juga aroma,” kata Ivana Joy Pauline Pangaribuan, mahasiswi Magister Konservasi Biodiversitas Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) yang jadi pembicara Bincang Kuliner Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Jumat malam (3/6/2022).

Ivana Joy Pauline Pangaribuan melakukan penelitian tentang kuliner Gayo di Kampung Mude Nosar Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah, di bawah bimbingan Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc. dan Dr. Syafitri Hidayati, S.Hut., M.Si.

Bumbu, sambung alumnus Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB itu, menjadi kunci penting dalam menentukan cita rasa suatu masakan. “Yang paling utama dalam masakan masyarakat Gayo adalah lede ilang/cabai (Capasicum annuum), memberikan rasa pedas. Lalu, kuning/kunyit (Curcuma longa), mengeluarkan warna kuning pada masakan. Kemudian, empan/andaliman (Zanthoxyfum acanthopodium) memberikan rasa pedas. Kalau dimakan, memberikan rasa kebas di lidah. Setelah itu, lasun ilang/bawang merah (allium cepa) yang jadi penambah aroma, gegarang (Mentha x villods Huds), dan lasung putih/bawah putih (allium sativum),” bebernya.

Bumbu itu, jelasnya, sangat berkaitan erat. “Masakan Gayo sangat identik dengan asam dan pedas. Bahan-bahan ini sangat penting menentukan kualitas dan otentik dari masakan tradisional Gayo,” sebut peraih Digital Entrepreneurship Academy Talent Scholarship Tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informasi tersebut.

Pusat Kajian Kebudayan Gayo menggelar kegiatan daring ke-15 melalui Zoom Meeting, dengan moderator Yusradi Usman al-Gayoni (penulis buku “Ekolinguistik”), Master of Ceremony (MC) mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Nursyifa Aprilisa, dan diisi dengan pertunjukkan suling (seruling) Gayo oleh pesuling Gayo yang tidak asing lagi di Jabodetabek, Gemuruh Alam. (LG04)

Comments are closed.