by

Syaitan Yang Nyata

Joni MN, Aman Rima*

Baru saja kita melewati bulan suci atau yang dikenal bulan penuh rahmat dan pengampunan, semua umat manusia yang beragama islam beriman, belum atau tidak beriman semuanya melaksanakan puasa, yaitu menahan lapar dan dahaga ada yang tujuan karena ALLAH SWT, dan ada juga yang bertujuan karena pangkat bahkan demi ingin diagung-agungkan oleh Manusia itu sendiri. Bulan pengampunan dosa ini telah terlewati, namun ternyata masih banyak hamba ALLAH yang hanya meminjam nama Hamba itu sementara Rmadhan, setelah itu nama tersebut dicampakan. Pada saat bulan ramadhan para hamba ini tadi sering memberi dan mendengarkan ceramah pada setiap mushala, masjid atau langgar dimana tempat mereka melaksanakan shalat tarawih dan witir – setelah pelaksanaan shalat ini banyak para tengku atau ulama memberi nasehat dan informasi khususnya tentang akidah (Islam).

Dari isi ceramah para da’i ada yang mengatakan bahwa syaitan – syaitan itu pada bulan ramadhan sudah terikat dan atau diikat, yang fungsinya agar mereka para syaitan tidak lagi mengoda manusia sementara pada bulan ramadhan, namun di sisi lain, kenyataannya masih banyak hamba ALLAH ini mengikuti prilaku syaitan, seperti; iri – dengki dan cemburu atas keberhasilan orang lain, sedangkan pada saat mereka sedang dan atau sudah melaksanakan puasa, toh masih saja mereka membicarakan aib saudaranya ada yang berteriak di tengah jalan, atau di pinggiran jalan dan di dalam masjid saat memberi santapan rohani/kultum, merampas hak orang lain entah itu di jalan, di kantor/instansi, merencanakan penurunan jabatan kawan/ shobatnya atau saudaranya, mengadu domba, dan membuka laci negara yang akhir-alhirnya hasil dari ini semua diberikan untuk hadiah hari raya kepada anak dan istri mereka, malah ada lagi mereka belanjakan untuk membeli makanan untuk bukaan puasa, dan yang lebih mengherankan lagi dipenghujung ramadhan mulai dari H-minus 5 sebelum hari raya idul fitri, banyak di antara kita membakar uang, bahkan membuat orang lain terkejut atau kambuh penyakit jantung dan para anggota masyarakat lainnya padahal mereka membelikan benda ini dengan harga yang sangat mahal mencapai ratusan ribu, kemudian habis seketika.

Dari fenomena di atas kita pernah mengingat petuah dan hal itu diberitahukan oleh orang tua kita atas dasar informasi dari ALLAH SWT; setiap perbuatan yang menghambur-hamburkan, dan menyakiti sesama ini merupakan perbuatan syaitan, yang sudah berjanji sejak turunnya adam kedunia mereka terus akan menggoda manusia dengan menggunakan bercam cara. Jadi benar syaitan sudah diikat oleh ALLAH selama bulan Ramadhan, kejadian yang meniru persis perbuatan syaitan itu adalah syaitan yang sudah menjadi manusia (Syaitan nyata) yang mana mereka (syaitan) sudah sempurna  dan resmi menjadi manusia.

Setelah berlalunya Ramadhan, syaitan ini tambah merajarela, ingin menguasai institusi, masyarakat, mengakui diri sendiri (kalau bukan aku atau aku paling…), inginmenguasi daerah bahkan negara, mereka terus menghembus-hembuskan aroma kemunafikkan untuk menjatuhkan seseorang, tidak ingin melihat orang lain memiliki karir, pangkat, gelar dan rejeki, syaitan ini tidak ingin yang lain melebihi diri mereka. Yang anehnya, syaitan yang berbentuk manusia seperti ini selalu berpenampilan seperti ulama (islam), seandainya orang lain yang tidak hati-hati, itulah yang menjadi korbannya, ia selalu menutupi dirinya agar orang lain tidak tahu bahwa dia itu syaitan-nyata yang lolos.

Melihat kejadian real saat ini yang dilakukan oleh manusia sekarang, saya pernah terbaca dalam satu buku beberapa bulan yang lalu, yang kalimat dalam buku ini, yang intinya; apabila mencuri harta orang-orang non-yahudi tidak terlarang dalam syari’at, dan kemudian di paragraph selanjutnya; dibenarkan menipu selain orang yahudi dan membunuh orang yang terbaik dari mereka – kalimat terdapat dalam buku; Talmud “kitab hitam yahudi yang mengemparkan” yang ditulis oleh Prof.DR.Muhammad asy-Syarqawi (dosen Filsafat Islam & Perbandingan Agama Fakultas Darul Ulum, Universitas Kairo) dengan Penerbit Sahara Publisher kemudian diterjemahkan oleh Alimin,Zainal Arifin, &Rezki Matumona – penyunting Team Sahara – Cet.4, Jakarta Tahun 2006, hal; 222 – 223. Berkemungkinan, … apabila, pelaku dari fenomena diatas adalah seorang intlek boleh jadi mereka sudah mengimplementasikan isi dari kitab talmud tersebut yang mana menurut mereka hal tersebut adalah benar dan merupakan perjuangan suci.

Tidak pernah senang para syaitan melihat pengikut Nabi Muhammad s.a.w dalam keadaan beruntung, dalam hal ini yang dikatakan syaitan bukan mahluk yang lain dan manusia, namun apabila ada mahluk atau manusia yang tersinggung maka janganlah sebut mereka itu syaitan mereka tetaplah manusia hanya saja mungkin mereka belum masuk ke kelas Hamba ALLAH  S.W.T.  ini fenomena yang dikerjakan hanya segelintir manusia saat ini, harapan kita jangan sampai hal tersebut membengkak sehingga dapat menutupi permukaan bumi, nakuzubilahiminzaliq jangan diberi ALLAH semoga nikmat ramdhan dapat membentengi semua ini… Amin.

 —

*Apa yang kita tanam sekarang, itu jualah yang akan kita panen atau berbuah nanti, kemudian Kebejad-tan dan kejahatan tidak pernah akan kekal abadi*.

(JONI MN, 2006)

*Dosen STAI Gajah Putih Takengon

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.