Ini Dia Keterangan Kapolres Terkait Pembunuhan di Takengon

Tekengen | Lintas Gayo – Pihak kepolisian resort Aceh Tengah hingga Sabtu (29/10) pagi belum bisa menyimpulkan indikasi pembunuhan sadis terhadap keluarga tukang las dan besi bekas yang terjadi pada Jum’at (28/10). Namun hasil otopsi memperkirakan, korban tewas kurang dari enam jam sejak ditemukan warga. Hal ini dinyatakan Kapolres Aceh Tengah AKBP Edwin Rachmat Adikusumo dihubungi Lintas Gayo Sabtu (29/10) pagi.

Dijelaskan Kapolres, kronologis kasus sebelum dan sesudah di Tempat Kejadian Perkara (TKP), awalnya jasad korban ditemukan seorang warga yang mendatangi rumah korban saat hendak berangkat ke kebunnya.”Warga tersebut merasa terkejut melihat pemilik rumah tergeletak dilantai, kemudian ia melapor ke warga sekitar”, jelas Edwin.

Selanjutnya warga melapor ke polisi dan sejumlah anggota Polres Aceh Tengah langsung bergerak ke TKP, “mendapat laporan warga, pihak kami mengirim beberapa personil ke TKP, sampai dilokasi posisi korban tidak berubah seperti saat awal ditemukan warga”, lanjutnya.

Pihak Polres Aceh Tengah bersama petugas medis kemudian membawa jenazah korban ke RSU Datu Beru untuk di otopsi, “dari hasil visum ditemukan luka bekas senjata tajam, dan mereka positif tewas dibunuh,” ujar Edwin.

Selain itu, pelaku juga membawa kabur 1 unit sepeda motor Suzuki BL 4137 GM berwarna hitam metalik milik korban.

Yang lebih tragis, Lusiem istri korban di bunuh dalam keadaan sedang hamil 15 minggu, “istri korban yang juga tewas dibunuh diperkirakan sedang hamil 15 minggu”, jelas Kapolres tersebut. Dia juga belum bisa menyimpulkan apa motif pembunuhan tersebut, perampokan atau ada motif lain.

Jasad Iskandar, pemilik rumah ditemukan disamping kediamannya tempat ia bekerja sehari-hari sebagai tukang las. Sedang istrinya tergeletak di dapur, tidak jauh dari jasad suaminya.. sementara Ayun Sundari anak korban berada dalam kelambu dan terbalut selimut.

“Dugaan dan sebab belum diketahui, kepolisian masih meminta dan mengumpulkan keterangan dari beberapa orang yang merupakan tetangga sekitar rumah korban yang mendengar teriakan pada saat kejadian”, tambah Edwin.

Sebagian warga juga mengaku masih sempat melihat Iskandar yang menjadi korban tersebut bekerja hingga pukul 11.00 Wib, “kami sempat melihat korban sedang bekerja sendiri di luar, karena memang sudah biasa bekerja pada malam hari”, ujar salah seorang warga.

Beberapa jam kemudian ada pula warga yang mendengar teriakan minta tolong, hanya saja ia mengira itu suara televisi dari rumah korban yang bunyi dari beberapa jam sebelumnya, mereka tidur kembali.

“Saya kira televisi dirumah mereka menyala, memang mereka tidak pernah membunyikan keras, apalagi hingga larut, agak janggal malam itu”, jelas warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Melihat kejadian pagi itu warga menilai volume televisi sengaja dibunyikan keras oleh pelaku agar terkesan korban bersama istri dan anaknya sedang menonton televisi atau sedang ada hajatan keluarga. “Mungkin pelaku sengaja mengeraskan suara televisi malam itu, supaya kami mengira mereka sedang menonton atau sedang ada acara keluarga,” katanya lagi.

Sementara dari informasi yang diperoleh Lintas Gayo dari beberapa warga, sempat terjadi pertengkaran hebat antara seorang pria yang diduga keluarga korban pada sore Kamis (27/10). Menurut sumber tersebut pertengkaran diduga terkait hutang piutang.

Menanggapi hal tersebut Kapolres AKBP Edwin Rachmat Adikusumo mengatakan pihaknya memang mendengar informasi itu, “memang ada informasi pertengkaran dengan paman korban yang bertempat tinggal di sekitar Kabupaten Jagong Jeget, dan kami sedang berupaya mencari dan mendalami kasus ini,”, jelasnya.

Amunisi Senpi Untuk Alihkan Isu

Hingga tadi malam, Polres Aceh Tengah menggelar razia kendaraan dibeberapa titik, seperti daerah Isaq, Celala, Pegasing, dan silihnara. “pihak kami tadi malam melakukan razia dibeberapa titik

Terkait ditemukannya 4 butir selongsong amunisi Revolver, 2 butir selongsong SS-1, 1 butir amunisi aktif SS-1, sejumlah selongsong peluru FN Edwin mengatakan kemungkinan besar tidak ada kaitan dengan kasus ini, dan mungkin sengaja di letakkan untuk mengalihkan isu, “ditubuh korban tidak ditemukan luka tembak, kuat dugaan ini hanya pengalihan isu”, tegasnya.

Jenazah ketiga korban tersebut telah dikebumikan di tempat asal mereka wonosari kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Jum’at (28/10) kemarin.

Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, satu keluarga menjadi korban pembantaian sadis di dusun Lintang kampung Nunang Antara lorong Asam Gelime Manis Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

Korban pasangan suami istri Iskandar (48) dan Lasiem (37) serta seorang anak mereka, Ayun Sundari (12) siswi kelas I SMPN 4 Takengon. Ketiganya ditemukan warga tewas dalam keadaan menggenaskan pada Jumat (28/10) sekitar pukul 08.00 Wib, ketiganya mengalami kekerasan terparah dibagian wajah, ketiga korban tersebut mengalami lebam dan luka parah di bagian wajah, selain itu pergelangan tangan Lasiem nyaris putus. (Iwan SP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.