
Dalam keterangannya, Selasa (29/11), Kepala Bappeda Kabupaten Gayo Lues, H. Abd. Manaf, SE, Tari Saman yang diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh UNESCO adalah tari yang berasal dari Gayo Lues dan sekitarnya (suku Gayo). Sedangkan tari yang dimuat dalam pemberitaan di beberapa media nasional bukanlah Tari Saman, melainkan Tari Ratoh Duek dari Suku Aceh.
Abdul Manaf mengakui bahwa memang sering sekali terjadi kesalahpemahaman oleh masyarakat Indonesia secara umum, bahwa Tari Ratoh Duek tersebut dianggap sebagai Tari Saman. Tari Saman sebenarnya ditarikan oleh laki-laki dengan pakaian kerawang yang merupakan pakaian adat Gayo.
Klarifikasi ini, lanjut Manaf, bermaksud untuk menghindarkan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, dari kesalahan dalam mengenali budaya Indonesia.
Apabila masyarakat umum maupun media ingin mendapatkan keterangan resmi secara langsung dapat menghubungi Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui situs resminya, yaitu gayolueskab.go.id. Pihaknya akan mengirimkan attach file berupa surat resmi dari Bupati Gayo Lues.(Puskompub)