Jakarta | Lintas Gayo – Mahasiswa Asrama Lut Tawar Jakarta kembali mengadakan kuliah entrepreneurship. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat “ruh” (wawasan dan pengalaman praktis-red) ber-entrepreneurship ini akan diadakan pada hari Minggu, 11 Desember 2011, pukul 09.30 Wib di Asrama Lut Tawar Jakarta, jalan Muria No. 46, Menteng Atas, Setia Budi, Jakarta Selatan. Dan, dihadiri mahasiswa dan pemuda Gayo se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Ada anggapan, orang Gayo kurang bisa ber-entrepreneur (berdagang-red) Namun, kuliah pertama lalu menyangkal anggapan tersebut. Ternyata, ada juga orang Gayo yang bergelut dalam entrepreneurship. Tinggal, secara kuantitatif perlu kita data lagi,” kata Win Noto Gayo, di Jakarta, Selasa (6/12/2011)
Kuliah Entrepreneuship II yang bertemakan “Akal kin Pangkal, Kekire kin Belenye” ini akan mengundang dua tokoh nasional Gayo, yaitu Nurgaibita seorangmMotivator dan pengerak Wirausaha seluruh Indonesia dan Ny. As Jafar, ahli kecantikan dan pengusaha salon Indonesia “Tiara Kusuma”.
“Tapi, sampai saat ini, kita masih menunggu kepastian dari Ny. AS. Jafar. Kita berharap, Ny. AS. Jafar bisa hadir dan berbagi pengalamannya,” harap Noto.
Ny. AS. Jafar
Terkait sosok Ny. AS. Jafar, Yusradi Usman al-Gayoni, secara terpisah, mengungkapkan, selain sebagai Ketua Umum Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia “Tiara Kusuma,” dia juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Argadia, Ketua Umum Paguyuban Mitra Diknas, Ketua Majelis Ta’lim Al Fajar, Penasehat HISPPI, Penasehat Tiara Kusuma DKI, Penasehat Cidesco SIE Indonesia, Penasehat Katalia, dan Penasehat HIPKI.
Lebih dari itu, beliau aktif dan intens mengenalkan adat perkawinan masyarakat Gayo di tingkat nasional. Hebatnya lagi, ungkap Ketua Research Center for Gayo itu, buku Ny. AS. Jafar “Upacara Adat Pengantin Gayo (Teori)” yang ditulisnya, tahun 1988, dijadikan acuan secara nasional oleh ahli kecantikan dan pengusaha salon di Indonesia.
Di sisi lain, menurut informasi yang didapatnya, tambah al-Gayoni, Ny AS Jafar memiliki peran penting dan terlibat langsung di balik peningkatan status dari Perguruan Tinggi Gajah Putih (PTGP) Takengon menjadi Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, di Jakarta. “Sayang, banyak pihak yang tidak tahu fakta sejarah tersebut,” ungkapnya.
Ke depannya, saran Aman Muhammad Faiz Akbar al-Gayoni, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah (“Pemerintah Gayo” umumnya: Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Kabupaten Bener Meriah) mesti memberikan penghargaan kepada orang-orang seperti Ny AS Jafar. Termasuk, tokoh-tokoh Gayo lainnya yang telah mengangkat nahma dan marwah tanoh tembuni (Sastra)