Ini Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Sadis 3 Korban di Takengon

Takengen | Lintas Gayo – Kepolisian Resort Aceh Tengah menggelar rekontruksi pembunuhan satu  keluarga, Ayu Sundari (13 tahun) dan kedua orang tuanya Iskandar (48) dan Lasiem (38) untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka, Kamis (8/12/2011). Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga Ayu dibantai Jum’at, (28/10/2011) terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dirumahnya di Kampung Nunang Antara, lorong Asam Gelime Manis, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka diperankan langsung oleh Su, sedangkan korban Iskandar, Lasiem dan Ayu Sundari digantikan oleh anggota Polres Aceh Tengah tersebut diperagakan sebanyak 28 adegan di tiga titik lokasi berdasarkan keterangan tersangka dan saksi-saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Namun untuk tempat kejadian perkara yang harusnya di Kampung Gegarang kecamatan Jagong Jeget dan terminal Takengen dilakukan di Tan Saril yang juga merupakan  lokasi tersangka membuang plat roda dua milik korban. Pemindahan TKP tersebut dikarenakan pertimbangan lokasi, keamanan dan jarak tempuh, namun telah disetujui pengacara korban maupun pihak Kejaksaan Takengen, jelas Zega ketua tim penyidik Polres Aceh Tengah.

Ratusan warga Tanoh Gayo (Takengen-red) terus berdatangan menyaksikan rekonstruksi dan sesekali terdengar celotehan warga yang geram terhadap tersangka pelaku pembunuhan tersebut. Untuk mengantisipasi amukan warga, ratusan aparat kepolisian tampak siaga menjaga Tempat Kejadian perkara (TKP).

Dari hasil rekonstruksi terungkap bagaimana tersangka merupakan pembunuh tunggal terhadap 3 korban nyawa secara sadis. Su mendatangi korban berulang-ulang yang diawali dengan kedatangan tersangka kerumah Iskandar untuk menceritakan kondisi rumah tangganya dan meminta nasehat kepada Iskandar.

Saat berbincang-bincang dengan Iskandar, korban sempat meminta Su untuk menyedu air untuk dibuat kopi. Air belum mendidih, dan curhatan tidak ditanggapi positif, bahkan korban mengata-ngatai mertua dan istri Su dengan kalimat yang tidak mengenakkan.

“Kenapa main mamak?,” kata Su ke Iskandar. Perkataan korban kemudian menantang Su untuk bertindak “berani”, “jangan bicara aja buktikan kalau bisa,” kata korban.

Perkataan tersebut menyulut amarah Su sehingga mengambil martil yang ada didekatnya dan menghantamkan ke bagian belakang kepala korban.

Korbanpun tersungkur kesakitan, Su tak diam namun memberikan hadiah pukulan martil berkali-kali ke kepala korban karena Su merasa tersakiti dengan perkataan korban sebelumnya. Tidak puas dengan martil, Su mengambil parang di dekat ia memasak air untuk kopi. Parang itupun menjadi saksi keberingasan Su dengan membacoki korban berkali-kali.

Melihat korban tak berdaya, Su beranjak ke dalam rumah lewat pintu belakang menuju dapur. “Kanapa ribut-ribut pulang terus,” kata Lasiem yang berpapasan dengan Su. Kesal dengan suaminya, ibu yang sedang mengandung itupun dibacok dengan parang yang sudah ditangan Su.

Parang kemudian diletakan saja oleh Su di dekat TV di ruang tamu rumah korban. Dan terlihat Ayu Sundari, Siswi SMPN  4 Kota Takengon sedang duduk berselimut di atas kasurnya. Su kembali mengambil parang dekat TV. Dan, “maaf dek sudah terlanjur,” kata Su ke Ayu dan menebaskan parang ke tubuh Ayu berkali-kali, di leher Ayu. Ayu sendiri tidak mengetahui atau menyadari jika ibu dan ayahnya sekarat digorok dengan parang.

Su kemudian keluar, membuang parang ke sumur depan rumah yang berbahan papan tersebut. Dan masuk kembali mencari kunci sepeda motor milik tersangka. Dan memasukan martil ke dalam jok motor. Namun Su masih mendengar suara (seperti ngorok-red) Iskandar, Su pun menghampiri dan menghujani Iskandar dengan pukulan martil yang diambil lagi dari dalam jok motor. Tidak puas, Iskandar yang meregang nyawa dimandikan dengan air panas yang telah mendidih yang direncanakan untuk membuat minuman kopi tersebut.

Saat rekonstruksi berlangsung, salah seorang anggota keluarga sempat pingsan menyaksikan rekonstruksi tersebut, dan diboyong ke RSUD oleh pihak keluarga korban yang lainnya.

Demikian rekonstruksi kekejaman Su membantai keluarga Ayu Sundari sebelum beranjak pergi jauh meninggalkan TKP dengan sepeda motor Suzuki BL 4137 GM warna hitam metalik milik korban. Sepeda motor kemudian dititipkan kesalah seorang temannya di desa Gegarang Kecamatan Jagung,  dengan berinisial  Dj seharga Rp. 2,5 juta dan baru menerima panjar Rp.300 ribu.

Istri Su, yang masih berusia 15 tahun juga memerankan rekonstruksi di Tan Saril, terlihat tidak memperlihatkan wajah kecewa, sedih atau raut muka sejenisnya. Dia malah kerap mengumbar senyum. Dj, saksi 2 juga juga dihadirkan di TKP.

Usai rekontruksi, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rahmat Adikusuma kepada wartawan mengatakan bahwa dari hasil rekonstruksi tidak ada hal yang baru yang kita temukan. “Tidak ada hal baru, sudah sesuai BAP, namun bila ada yang kurang dari Kejaksaan, maka akan kita lengkapi,” kata Edwin didampingi sejumlah anggota Polres Aceh Tengah. (Wyra/03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.