Malaikat Pelindung

Oleh: Syahruddin Zen

Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. “Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi.

Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nantiyang akan melindungiku disana?”.

Tuhanpun menjawab. “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilihseorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu.”

Si kecil bertanya lagi, ‘Tapi. disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa,kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia.

Tuhanpun menjawab, ‘Tak apa. malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”

Namun si kecil bertanya lagi,”Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?

Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu. akan membisikkanmu kata-kata

yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu. dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”

Si kecil bertanya lagi, “Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?”

Tuhanpun kembali menjawab, “Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia

akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa.”

Lagi-lagi, si kecil menyelidik. “Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?

Tuhanpun menjawab. ‘Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu,walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu.”

Namun, si kecil kini malah sedih, “Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.

Tuhan menjawab lagi, “Malaikatmu, akan selalu mengajarkamu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu.”

Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup.

“Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku….”

Tuhanpun kembali menjawab. “Nama malaikatmu tak begitu penting.

Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu…”

—-

Ketol, 21 Januari 2010

*Warga dataran tinggi Gayo, Ketol Takengon Aceh Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.