Jakarta | Lintas Gayo – Masyarakat Gayo yang mendiami Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menyumbangkan buku untuk tanoh tembuni. Pengumpulan sumber bacaan tersebut dilakukan melalui Ikatan Musara Gayo (IMG) Jabodetabek. Program ini didasari karena masih kurangnya koleksi perpustakaan di daerah. Juga, masih rendahnya kemauan membeli buku dan membaca masyarakat Gayo.
“Pengumpulan dan sumbangan buku ini merupakan salah satu Program Kerja Musara Gayo Periode 2010-2013. Dan, ini merupakan kontribusi ril dan langsung kita —masyarakat Gayo perantauan—untuk tanoh dan mencerdarkan masyarakat Gayo,” kata Ahyar, Ketua Harian IMG di Jakarta, Jumat (17/2/2012).
Bulan ramadan tahun lalu, jelasnya, Musara Gayo telah mengumpulkan buku-buku tersebut dari masyarakat Gayo. Dan, beberapa waktu yang lalu, sudah dikirimkan ke Takengon. Disamping itu, organisasi yang dipimpin Muhammad Hasan Daling itu akan terus mengumpulkan sumbangan sumber bacaan dari masyarakat Gayo perantauan. Khususnya, yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Soalnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya pengumpulan dan sumbangan buku tersebut.
Secara terpisah, Darwan Hakim, pengurus Musara Gayo, yang diserahi tugas untuk mengirimkan buku-buku tersebut, mengungkapkan, telah mengirimkan buku tersebut ke Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon dan Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, November 2011 lalu. “Kurang lebih, ada 400 buku yang sudah dikirimkan. Dan, di Asrama Laut Tawar masih ada sisanya,” tandasnya.
Sekretaris Yayasan Asrama Lut Tawar Jakarta itu, lebih lanjut, menuturkan, buku-buku yang tersisa itu direncanakan akan disumbangkan ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aceh Tengah, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Aceh Tengah (STIHMAT) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah. Selain itu, tambahnya, buat Komunitas Gayo Membaca. Namun, Darwan belum bisa memastikan waktu pengirimannya. (al-Gayoni)
.