Sebelum catatan ini melayang, kami mohon maaf karena baru pertama sekali kami bisa menyapa para pembaca di seantero pelosok negeri. Suara yang kadang terdengar jelas namun ada juga yang masih samar-samar. Itulah suara kami, suara dari kaki bur Birahpanyang, suara dari ketinggian Burni Telong, suara sayup dari balik rimbunya hutan Leuser, suara dari atas gunung timah hitam Lokop Serbejadi, dan suara dari Buntul Linge untuk seluruh ummat yang bisa mengakses kami.
Lintas Gayo yang awalnya hadir guna penyalur hobi kami dari anak-anak muda dari Tanoh Gayo, untuk bisa mengabari apa yang terjadi di seputaran Nenggeri Antara. Namun lama kelamaan ini menjadi kebutuhan dan menu makanan sehari-hari, untuk bisa berperan dalam memberi warna demi kemajuan Gayo secara umum. Maka lahirlah Lintas Gayo seperti yang sedang saudaraku rasakan saat ini.
Saat ini ditengah derasnya arus informasi, media online tumbuh subur di tanah air, penikmatnya pun tak terbatas pada pengguna komputer, sehingga cara membaca media online sangat berhubungan dengan perangkat yang digunakan, baik melalui PC, laptop dan notebook. Tetapi lebih banyak orang membaca media online melalui Handphone (HP) yang kini semakin canggih bahkan sudah sama dengan PC. Disamping provider seluler mendiskon habis-habisan paket data untuk pemakai mobile, keunggulannya beserta featurenya sangat bersahabat.
Bedanya media online dengan media cetak, media cetak dinikmati berbentuk e-paper istilahnya koran, sedangkan media online dinikmati dengan PC, notebook dan seluler dan bersifat lebih tahan lama dibanding dengan media cetak. Media cetak biasanya hanya bersifat harian mudah tercecer, sedangkan media online bersifat tahan lama, karena tersimpan dalam database dan terindek oleh search engine. Beberapa bulan bahkan bertahun pembaca masih bisa membaca berita-berita terdahulu.
Lintas Gayo salah satu penyedia media online dari sekian banyak penyedia berita online yang bergerak di Aceh, kini semakin hari semakin banyak peminat pembacanya, baik yang tinggal di tanoh Gayo sendiri bahkan di luar. Dapat menikmati berita, opini, peristiwa yang terjadi di Gayo dan informasi kegiatan yang berkaitan di luar Gayo.
Rata-rata pembacanya lebih suka membaca lewat Handphone (mobile seluler) dibanding menggunakan PC. Diungkapkan Salihin Putra webmaster lintasgayo.com yang berdomisili di Pekan Baru Provinsi Riau, Selasa (28/2/2012) hingga 26 Februari 2012 pembaca media online yang didirikan yang salah satunya didasari keinginan untuk memberi informasi tentang Gayo seluas-luasnya ini perharinya rata-rata mencapai 2500 orang per IP. Ini menunjukkan peningkatan pembaca sangat diluar dugaan.
Peningkatan jumlah pembaca ini menjadikan semangat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas berita semakin membara. Terlebih sejumlah apresiasi dari sejumlah tokoh media di Aceh dan Gayo khususnya diterima Lintas Gayo di sejumlah kesempatan. Intinya tak ada alasan mendasar untuk berhenti.
Bertahannya Lintas Gayo juga tidak terlepas dari dukungan para penulis yang mengirimkan buah pemikirannya tanpa berharap imbalan materiil saat tulisan yang sarat informasi tersebut dibaca pembaca. Ikhlas untuk saling berbagi, diyakini sebagai motif utama para penyumbang tulisan di Lintas Gayo.
Yang sangat patut disyukuri, saat makin terbuka informasi jika yang berkarya untuk negeri melalui Lintas Gayo tidak menerima jerih yang sewajarnya, malah semakin tinggi keinginan sejumlah kalangan untuk sebarisan dalam perjuangan Lintas Gayo. Ini adalah perjuangan yang butuh pengorbanan demi kebangkitan dan kejayaan Gayo, upah yang diterima adalah rasa puas saat pembaca menilai informasi yang disajikan bermanfaat.
“Saya sudah rasakan manfaatnya untuk hidup saya kedepan dan itu tak terbayarkan dengan uang,” kata Darmawan Masri, pimpinan perusahaan sekaligus wartawan Lintas Gayo beberapa waktu lalu.
Lain lagi pernyataan seorang wartawati kami, “suatu saat Insya Allah saya akan jadi istri seorang lelaki dan ingin menjadi istri yang shalehah sebagaimana Aisyah istri Nabi Muhammad SAW, namun saya ingin sekali suami saya kelak tidak memisahkan saya dengan Lintas Gayo”.
Seiring waktu, lintasgayo.com terus berbenah diri baik dalam tampilan website dan gadget untuk kemudahan para pembaca media online yang berdiri pada 15 Oktober 2010 ini. Dukungan pembaca sebagai penyemangat agar terus berkarya dan penyampai informasi.
Terhadap sejumlah usulan baik berupa penerbitan buku, majalah, radio online, TV Streaming dan lain-lain mohon ma’af belum bisa terlaksana. Bukan diabaikan, namun karena sejumlah pertanyaan yang belum terjawab. Bagaimana perjalanannya kedepan?. Sekali memutuskan untuk melangkah tak ada kata mundur.
Terakhir untuk biaya operasional, juga banyak yang nyatakan simpati dan ingin mendonasi baik tetap maupun insidentil, terima kasih atas simpatinya. Namun Lintas Gayo malah keluarkan air dari pori-pori kulit saat mencari kata yang tepat untuk ungkapkan butuh air saat kehausan. Sudah beberapa kali harus tersungkur dan ada yang bertanya, kenapa dengan Lintas Gayo?. Dan saat itulah kata yang tersimpan itu dikeluarkan, “air”.
Namun entah mengapa, saat belum tersungkur lemas karena haus, dialenia terakhir penulisan catatan kali ini tidak ada air mengalir dari pori-pori kami alias “kemohen” dan dengan kalimah Bismillah kami umumkan nomor rekening Forum Lintas Gayo dengan mengklik link ini http://www.lintasgayo.com/donasi yang semata-mata karena kami rasa sudah saatnya kita satukan kata “Bersama Kita Bisa Untuk Lintas Gayo”
(Tim Redaktur)