Diteliti, Pengaruh Pembangunan PLTA Terhadap Ikan Sungai Pesangan

Takengon | Lintas Gayo – Tim Peneliti dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang berkantor di Palembang Sumatera Selatan (sebelum mengalami perubahan balai ini bernama Balai Riset Perikanan Perairan Umum-BRPPU), kembali melakukan penelitian di Danau Lut Tawar dan Sungai Pesangan.

Ketua tim peneliti tersebut, Dr. Ir. Husnah, M.Phil kepada Lintas Gayo, Jum’at (9/3) menyatakan kali ini penelitian yang mereka lakukan dibagi menjadi dua tim yaitu tim lingkungan perairan dan tim sumberdaya ikan.

Adapun tujuan penelitian ini, diuraikan Husna adalah untuk menentukan status dan kualitas air danau Lut Tawar, serta kondisi ketersediaan stok ikan (standing stock-red) ikan yang ada di sungai Pesangan dan juga akan mengkaji pengaruh pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terhadap beberapa jenis sumberdaya ikan di sungai Pesangan seperti ikan Pedih dan ikan Sidat.

“Ikan Sidat (Anguilla, sp) atau biasa disebut “Denung” oleh masyarakat Gayo memiliki kebiasan migrasi dari danau atau sungai sampai ke tengah samudra untuk memijah,” kata Husna.

Penelitian ini akan melaksanakan kegiatan penelitian ini dimulai dari bulan Maret ini sampai dengan bulan September mendatang.

Dari informasi yang dihimpun Lintas Gayo, pada penelitian BRPPU di Danau Lut Tawar November 2009 silam, dua orang peneliti Dra Hj Ni’am Muflikhah dan Ir. Syarifah Nurdawati MSi menemukan 4 jenis ikan Tor diseluruh  Aceh Tengah.

Jenis ikan-ikan dikenal juga dengan sebutan ikan Dewa,  Jelawat, Semah, Tambra, Jurung (Bahorok), Kerling (Aceh) dan iken Pedih (Gayo). Temuan tersebut menjadi spektakuler karena dari seluruh Indonesia di Dataran Tinggi Gayo merupakan yang terbanyak ditemukan jenis ikan tersebut.

Adapun spesies-spesies ikan Tor yang ditemukan antara lain Tor Douronensis, Tor Tambra, Tor Soro dan Tor Tambroides. Dan satu lagi ikan sejenis akan tetapi bukan dari spesies Tor ditemukan ikan bernama Neolissochilos Longipinnis yang merupakan asli Danau Laut Tawar.

“Jika berhasil dibudidayakan, ikan-ikan tersebut bisa menjadi salah satu mascot Dataran Tinggi Gayo selain ikan Depik (Rasbora Tawarensi-red),” kata kedua peneiliti tersebut saat itu kepada wartawan di lokasi penelitian di Kampung One-One Kecamatan Lut Tawar. (Ardi/Khalisuddin/Red.03)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.