Takengon | Lintas Gayo – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Daerah berunjuk rasa menentang kenaikan harga BBM, Selasa (20/3). Para mahasiswa sempat memblokir jalan dan membakar keranda yang bertuliskan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) persimpang lampu merah didepan Mapolres Aceh Tengah.
Setelah berorasi di tempat tersebut, para pendemo langsung menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK).Di tempat tersebut, para mahasiswa menyampaikan orasinya dan meminta anggota dewan menjumpai para pengujuk rasa untuk meminta anggota dewan menandatangani demonstran penolak harga BBM.
Koordinator aksi, Namtara mengatakan alasan pemerintah menaikkan harga BBM tidak masuk akal, maka kami menolak keras rencana kenaikan BBM pada 1 April mendatang, kami menilai menaikkan harga BBM sama dengan mencekik leher masyarakat kecil secara tidak langsung, teriak Namtara.
“Dampak rencana kenaikan harga BBM itu sudah mulai dirasakan masyarakat Indonesia, harga-harga kebutuhan bahan pokok terus naik,” kata Namtara kepada Lintas Gayo.
Tambahnya, sangat banyak mafia yang mengambil keuntungan atas kenaikan harga BBM 1 April mendatang, hal ini terbukti dilapangan ketika premium sampai ketempat SPBU dengan seketika habis, habis karena pihak agen memborong minyak dengan menjual harga yang relatif tinggi dari harga jual SPBU.
“Kami menduga ada indikasi penimbunan BBM oleh mafia minyak,” kata Namtara
Massa pendemo melakukan konsulidasi untuk meminta seluruh anggota DPRK Aceh Tengah menandatangani rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM 1 April mendatang. (Maharadi)