Takengon | Lintas Gayo – Sesuai yang diharapkan penyelenggara, ratusan murid Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) se-Aceh Tengah ikuti lomba lukis bertema “Lut Tawarku” yang digelar Lintas Gayo Event Organizer (EO) di Umah Pitu Ruang atau Museum Gayo Gajah Putih di Kemili Takengon, Kamis (22/3).
Dikatakan Ketua Panitia, Mailida Sulaiman, saat menyampaikan sambutannya dihadapan Kepala Disbudparpora Aceh Tengah, Muchlis Gayo SH yang hadir mewakili Bupati Aceh Tengah untuk membuka acara tersebut, lomba ini juga sebagai bentuk dukungan Lintas Gayo dalam upaya kampanye pelestarian lingkungan dan keindahan danau sehingga tetap indah dan layak sebagai ikon wisata dataran tinggi Gayo.
“Lomba juga bermuatan edukasi bagi murid di Aceh Tengah sebagai generasi penerus yang menjaga danau Lut Tawar,” kata Mailida seraya menyatakan kedepannya Lintas Gayo berencana akan membentuk sebuah sekolah “Melukis” sebagai wadah penggemblengan bakat pelukis-pelukis muda Tanoh Gayo.
Sementara itu, Kadisbudparpora Aceh Tengah, Muchlis Gayo menyatakan apresiasi atas digelarnya lomba tersebut, terlebih dengan memilih tempat di Umah Pitu Ruang yang merupakan rumah masyarakat Gayo.
Kadis ini juga menjelaskan tentang program dinas yang dipimpinnya masih terus berupaya meletakkan dasar untuk melangkah memajukan kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga di daerah ini. Karenanya, dia meminta pengertian masyarakat akan beratnya tugas yang diemban dinasnya tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga meminta dukungan untuk memajukan museum Gayo Gajah Putih sebagai pusat informasi budaya masa lalu Gayo dengan mensosialisasikannya kepada masyarakat luas. Kadis ini juga menyerahkan 5 eksemplar buku “Gayo Merangkai Identitas” kepada guru pendamping murid yang hadir setelah mengajukan beberapa pertanyaan tentang Gayo kepada para guru tersebut.
Lomba tersebut digelar dalam dua kategori, kategori A untuk murid yang lokasi sekolahnya diseputar Danau Lut Tawar dan kategori B untuk sekolah berlokasi di tempat lainnya.
Untuk kategori A, tim juri yang beranggotakan Julihan Darussalam, MA Pramoedya alias Dogel dan Irwansyah menyatakan Wulan Purnama dari MIN Toweren sebagai juara 1, disusul juara 2 Seh Halis (SDN 3 Bintang), juara 3 Suci Putri Mandi (SDN 1 Bintang) dan Harapan Maulida Fitri dari MIN Kenawat Lut.
Sementara untuk Kategori B, Juara 1 Dewi Kemala Sari (SDN 1 Bebesen), Juara 2 Aninda Para Melvira (SDN 3 Kebayakan), Juara 3 Dzaky Alwidsan Munthe (SDN 1 Bebesen) dan Dina Sari Mahbengi (MIN Gunung Bukit) sebagai jura harapan.
Dalam lomba tersebut, panitia juga membagi-bagikan hadiah doorprize kepada peserta setelah menjawab pertanyaan dari presenter Diyah.
Untuk menghibur para peserta dan undangan, tampil 3 orang siswa dari SMAN 1 Takengon, Rima Arimi (vokal), Zaki Fuadi (repa’i) dan Rudi (gitar) dengan menyanyikan lagu Atu Belah. Selain itu, redaktur situs berita Lintas Gayo untuk cerpen dan puisi, Zuliana Ibrahim juga mampu menghipnotis peserta dan undangan yang hadir saat membacakan puisi ciptaan Fikar W Eda berjudul “Takengon 29 ribu Kaki”.
Kegiatan yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia (World Water Day) tersebut mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak diantaranya Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Faber-Castell, Telkom, Hardy’s Percetakan, Forum penyelamatan Danau Lut Tawar, Gayo Fotografer Club (GFC) dan sejumlah dukungan individual yang tidak ingin disebut namanya. (Kha A Zaghlul)