Pengurus Sanggar asal Gayo Lues Latih Saman Guru Seni se-Aceh

Banda Aceh | Lintas Gayo – Kegiatan Pelatihan Membaca Notasi Musik dan Tari Saman yang sudah berlangsung beberapa hari ini sudah memasuki kedalam gelombang peserta yang kedua. Acara yang dilaksanakan dalam mendukung Visit Aceh Tahun 2013 yang diselenggarakan langsung oleh Dinas Budaya & Pariwisata Aceh ini bertempat di Hotel Regina, tepatnya Jl.Tgk Daud Beureueh No.49, Banda Aceh.

Kegiatan yang bertema “ Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata Visit Aceh tahun 2013” tersebut diikuti oleh puluhan Guru bidang seni dan puluhan pengurus beberapa sanggar dari seluruh Kabupaten di Provinsi Aceh.

Dalam acara tersebut mereka diajarkan cara membaca notasi musik sekaligus menari saman. Khususnya untuk pengajar tari saman dipercayakan kepada beberapa pemuda asal Gayo Lues yang juga menjadi pengurus di Sanggar Budaya Seribu Bukit yang berdomisil di Banda Aceh.

Iwan salah satu guru bidang seni asal Gayo Lues yang juga mengikuti pelatihan tersebut menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 20 April s/d 3 Mei 2012. Pemuda yang juga menjadi ujung tombak Band Ethnic Laskar Gayo yang belum lama ini telah meluncurkan album yang berjudul Saman mengakui acara tersebut bertujuan untuk membimbing para tenaga kerja yang berprofesi sebagai  guru untuk memberi penerangan yang benar tentang tarian yang diajarkan kepada peserta didiknya.

Khususnya tentang tari saman yang selama ini banyak timbul persepsi-persepsi yang salah tentang tari saman karna menyalahi aturan-aturan masyarakat asal tarian itu sendiri yaitu masyarakat Gayo Lues.

Zulkarnaen salah satu pembimbing tari Saman dalam pelatihan tersebut mengaku senang telah diberi kepercayaan oleh Aceh untuk membimbing puluhan guru se-Aceh dalam menarikan saman.

”Ini merupakan pengalaman yang berharga, walupun betul-betul capek karna dalam seminggu ini tidak berhenti bersaman tapi saya tetap semangat karna para Guru sangat antusias dalam mengenal tarian yang dijuluki tari tangan seribu,” terang Zul panggilan akrab Zulkarnaen dengan semangat.

Zul menambahkan, sebelum membimbing di Hotel Regina, dia juga sebelumnya sudah dibimbing oleh Dr.Rajab Bahri, M.Pd Dosen Sastra FKIP Unsyiah agar materi yang diajarkan ke para guru nanti lebih terarah.

Zul dan beberapa temannya mengakui takjub dengan semangat-semangat para Guru dan pengurus sanggar karna dalam tempo waktu 3 hari, mereka telah berhasil menarikan tari saman dengan baik walaupun belum sempurna.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Prof.Dr. Jasman J. Ma’ruf SE.,MBA melalui Kabid Seni menjelaskan dalam pidatonya saat pelepasan peserta pelatihan gelombang ke 2 sabtu malam (28/4) menjelaskan bahwa untuk Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 nanti untuk tari Saman akan dipertandingkan. Yaitu seluruh Kabupaten berhak memepertunjukan masyarakatnya dalam menarikan Saman.

“Ini menjadi salah satu upaya kita dalam melestarikan seni dan budaya Aceh yakni tari saman, sehingga akan mempengaruhi perkembangan Aceh dalam mengembangkan potesni wisatanya,” Jelasnya. (Supri Ariu/Red.03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.