Demi BBM, Warga Tidur di Pertamina

Gayo Lues | Lintas Gayo – Pasca batalnya rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), ternyata membuat harga bahan bakar tersebut menjadi gila-gilaan di Kabupaten Gayo Lues. Dimana, harga kebutuhan dasar masyarakat ini kini melambung tinggi hingga mencekik leher  masyarakat.

Selain itu, masalah dasarnya di Gayo Lues, persediaan BBM sangat sedikit. Sehingga tak mengherankan harganyapun dua kali lipat dari harga dasar yakni mencapai Rp10.000 hingga Rp12.000 per liternya.

“Jelas ini sangat membebani para masyarakat, lebih-lebih masyarakat yang tergolong menengah kebawah yang kesehariannya bermata pencaharian pedagang atau petani,” ujar Jailani, seorang masyarakat Gayo Lues saat dihubungi via telepon seluler pada Sabtu malam (05/05/12).

Dikatakan, kondisi di Gayo Lues mengenai BBM sangat memperihatinkan. Harga yang melambung tinggi dan persediaan yang kurang membuat aktivitas para masyarakat menjadi terganggu.

Bahkan, lanjut Jailani, tidak jarang untuk mendapatkan BBM banyak warga harus menunggu di Pertamina dari malam sampai pagi. Kalau tidak dengan cara begini, warga kesulitan mendapatkan BBM untuk kenderaannya baik roda dua atau roda empat.

“Ini dilakukan warga, karena jika mengikuti antrian bisa mencapai satu kilometer lebih,” ungkap bapak dua anak ini.

Jailani yang sehari-hari berprofesi sebagai pegangan beras ini, mengaku sangat ketergantungan dengan BBM. Pasalnya, setiap harinya harus mengantar beras ke para pelanggan yang menumbuk beras di kilang padi miliknya. Kalau tidak diantar saat itu juga, bisa merugikan para pelanggan saya.

Hal senada juga diungkapkan, H.Zainuddin, salah satu pedagang yang berjualan disekitar pusat Kota Blangkejeren. Bahkan, menurutnya, saat rencana kenaikan harga BBM tersebar beberapa bulan yang lau, harga sembako dan sejumlah barang lainnya banyak yang naik. Tapi walaupun rencana tersebut dibatalkan, harga tetap tinggi.

Zainuddin menambahkan, sebenarnya masalah ini sudah lama dirasakan oleh masyarakat Gayo Lues, sudah bertahun lamanya. Tapi sampai saat ini masyarakati tidak mengetahui kebijakan apa yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah setempat dalam menyelasaikan permasalahan ini.

“Apa lagi para pedagang eceran banyak yang mengabil kesempatan saat Gayo Lues menghadapai masalah kelangkaan BBM seperti saat in,” jelas Zainuddin.

Zainuddin berharap, pihak terkait memberi kebijkan mengenai kelangkaan BBM di Gayo Lues serta menyikapi tentang harga BBM di eceran yang terlalu tinggi, yaitu dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) BBM kepada pedagang eceran.

“Kalau harga BBM di galon kecil seperti itu, kasihan para masyarakat yang menggunakan sarana transportasi dalam menjual dagangannya,” ujar H.Zainuddin sambil mengakhiri perbincangannya.(Supri Ariu/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.