Akhir Dari Berkarya

Oleh. Drs. Jamhuri, MA[*]

CUKUP atau tidak cukup itulah dua buah kata yang biasa digunakan untuk mengakhiri sebuah karya dalam hidup, sebagian orang mengatakan cukup dan memadai terhadap apa yang telah ia dapatkan dan sebagian lagi mengatakan tidak cukup. Kedua kata ini dapat memberi sifat pesimis dan optimis kepada seseorang, tergantung kepada pengertian dan pemahaman terhadap kata tersebut.

Dikalangan orang beragama juga berbeda dalam memahami kata tersebut, sebagian dari mereka menganggap bahwa rasa cukup merupakan rasa yang direstui oleh agama, sebagiannya lagi memahami bahwa rasa tidak pernah cukup juga direstui oleh agama. Kedua pemahaman yang berbeda ini mempunyai landasan yang berbeda pula, kelompok pertama melandaskan pemahamannya  kepada kata qanaah (rela menerima apa adanya)*, sedang kelompok kedua melandaskan pemahaman pada ungkapan “berkaryalah seolah akan hidup selamanya”.

Ungkapan berbeda dan mempunyai makna yang hampir sama dengan kata tersebut ditemukan dalam masyarakat kita “menanamlah dan niatkan hasilnya akan dimakan oleh anak cucumu”. Kata ini biasa diucapkan oleh orang tua kepada anak mereka, karena dalam anggapan bahwa kebanyakan orang akan memanen hasil apa yang ia tanam dan ia tidak mau menanam bila tidak akan dapat  menikmati hasil tanamannya. Pernyataan ini sebagai isyarat kepada semua orang untuk selalu berkarya, kendati hasil dari karya tidak akan kita dapatkan secara langsung.

Ada tiga tahapan dalam berkarya :

Pertama, berkarya untuk memenuhi kebutuhan. Pada tahapan ini setiap manusia dituntut untuk berkarya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, baik dalam makna pemenuhan kebutuhan secara materiil maupun immateriil. Carilah harta sebanyak-banyaknya kerena Rasul pernah berkata sebagaimana yang telah disebutkan seolah-olah akan hidup selama-lamanya, karena dengan banyaknya harta nasib mereka yang tidak beruntung akan menjadi lebih baik. Agama menyebutkan bahwa dari banyaknya harta yang didapat didalamnya ada hak orang lain, dan bagi mereka yang memiliki harta yang banyak tentu memiliki sarana ibadah yang banyak.

carilah ilmu sebanyak-banyaknya karena janji Tuhan bahwa orang yang berilmu menduduki posisi yang lebih baik dari mereka yang tidak mempunyai ilmu. Tidak ada istilah tamat dalam mencari ilmu, karena ilmu tidak hanya ada dalam kitab/buku bahkan ilmu yang ada dalam kitab/buku adalah merupakan orientasi penulis kepada masa yang telah lewat dan asumsi yang belum pasti untuk masa akan datang. Ilmu juga ada dalam pemikiran semua orang, karenanya interaksi dengan orang lain sangatlah dibutuhkan, bahkan ilmu tidak terbatas jumlahnya ada dalam lingkungan alam kehidupan kita.

Mendapat dan mengumpulkan harta dan memperoleh ilmu yang  banyak adalah standar keberhasilan dari sebuah karya seseorang, karena harta, ilmu bahkan banyaknya jumlah ibadah yang kita lakukan merupakan hasil dari karya yang kita lakukan, untuk itu semakin banyak seseorang  berkarya maka semakin banyak yang ia dapatkan.

Kedua, Setelah kebutuhan harta, ilmu dan kebutuhan lain terpenuhi, maka gunakanlah semua yang telah dan yang akan didapat  untuk menjadikan diri dikenal oleh semua orang, memiliki kedudukan, mendapatkan kehormatan. Karena populeritas tidak akan dapat diraih tanpa adanya usaha dan karya, demikian juga dengan kedudukan tidak akan pernah datang sendiri tanpa adanya upaya yang merupakan karya, juga kehormatan tidak akan pernah ditemukan tanpa didahului oleh sebuah penghargaan.

Ketiga,  Ketika semua telah didapat maka bisakah kita katakan, bahwa perjalanan hidup sudah sampai kepada tujuan dan kita tidak lagi perlu kepada apapun, paling kurang bisa kita katakan apa yang kita mau bisa kita dapatkan. Agama menganjurkan kita untuk tidak berhenti berkarya sehingga sampai pada akhirnya kita berkarya untuk mendapatkan pahala sebagai ganjaran yang diberikan Tuhan atas semua karya kita.



* karena makna sifat qanaah ini memerlukan kajian yang panjang maka dalam tulisan ini tidak dibahas, dan akan difokuskan pada kelompok yang kedua.



[*] Dosen pada Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.