Sudah Merdeka, Lalu Apa…?

Renungan Harkitnas 2012

PERCAYA atau tidak, sejarah tidak pernah berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Seperti itu halnya dengan kemerdekaan yang kita rasakan saat ini,  semua tidak terjadi dengan sendirinya, semua terjadi karna suatu peristiwa.

Setelah berabad-abad penjajahan yang kejam itu berlangsung di Tanah Air, tahukah kita apa salah satu peristiwa yang menjadikan kita bisa merdeka? Yaitu “keinginan”, keinginan untuk merasakan sebuah kebangkitan yang sebelumnya terpuruk oleh keadaan yang diciptakan para penjajah.

Dalam peristiwa tersebut, tidak hanya cukup dengan mengucapkan kata-kata dari mulut saja, melainkan harus melalui hati, dan itulah kenginan yang sebenarnya, kenginan yang dibungkusi dengan rasa ikhlas.

Mungkin mata kita tidak sempat melihat bagaimana pahit getirnya perjuangan para pahlawan kita untuk membangkitkan Bangsanya. Jauh sebelum jaman Budi Utomo, sampai dia menjawab tantangan jaman.

Darah tidak hanya sekedar percikan, jeritan anak kecil dan wanita janda yang ditinggal mati suaminya untuk memperjuangkan kebangkitan Bangsa menjadi sebuah instrumen yang menyenangkan ditelinga para penjajah. Air mata, teriakan, dan kekejaman menyelimuti tanah air tercinta ini.

Tapi, sebuah kenginan memberikan kekuatan besar kepada para pahlawan kita, yang akhirnya perjuangan itu berbuah dengan lahirnya proklamasi kemerdekaan indonesia. Sumpah pemuda dasar keinginan para pahlawan untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa menjadian kekuatan besar bagi para pahlawan kita dalam membangkitkan bangsa Indonesia.

Kini mustahil jika jasa para pahlawan kita dapat saya ceritakan sendiri, dan mustahil tangan saya mampu menulis tentang segala jasa mereka. Maka dari itu, mari kita ceritakan bersama, bagaimana bambu runcing dan keris bisa menghancurkan kejahatan penjajah kala itu, bagaimana ikhlasnya pahlawan kita untuk bersatu, dan bagaimana keinginan mereka agar kita anak cucuknya bisa menikmati hasil dari yang mereka perjuangakan, yaitu kemerdekaan.

Ternyata perjuangan tidak cukup sampai disitu, perjuangan harus dilanjutkan dengan mempertahankan kemerdekaan dan kesejahteraan yang diciptkan para pahlawan kita.

Tapi, hari ini kita malah semakin lemah dalam berjuang. Bukan karna kuatnya musuh, tapi karna besarnya keegoisan diri kita sendiri.

Kini sejarah terlupakan, rasa menghormati telah hilang, dan cinta tak tersisa lagi untuk ibu pertiwi. Apa benar saat ini kita telah merdeka? Apakah perjuangan sudah cukup disini? Atau anda sudah yakin kalau saat ini kita telah merdeka? lalu apa?.(Supri Ariu/Humas – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (HIPEMAGAS)-Banda Aceh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.