JELANG dilaksankannya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012 di seluruh daerah Indonesia, tidak hanya calon peserta yang disibukan dengan berbagai kegiatan bimbingan belajar, para orang tua mereka juga ikut sibuk dalam mempersiapkan segala kebutuhan anaknya untuk mengikuti ujian yang akan digelar mulai 12 Juni 2012 nanti.
Namun ada satu hal persiapan yang sebagian masyarakat umumnya masih mempercayai hal tersebut yaitu mencari orang yang menyatakan mampu menjadi perantara dan memberikan jasanya untuk menguruskan sesuatu berdasarkan upah atau sering disebut dengan calo.
Berdasarkan hasil imformasi dari beberapa kalangan masyarakat, untuk upah yang ditawarkan calo kepada orang yang membutuhkan jasanya tidak tanggung-tanggung, karena sampai bernilai puluhan juta.
Salah satu mahasiswa asal Gayo Lues yang saat ini duduk di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh menerangkan, bahwa mempercayai seseorang untuk menjadi perantara agar dapat masuk Perguruan Tinggi (PT) adalah hal yang salah.
“Saat ini banyak sekali orang asing yang mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan yang banyak dengan memamfaatkan adik-adik yang ingin masuk PT, itu jelas sebuah kesalahan karna menurut saya itu adalah sebuah penipuan,” terang pria tersebut dengan nada tinggi saat ditemui dikediamannya di Darussalam, Jum’at (25/5/12) malam.
Pria yang tidak ingin disebutkan namanya ini menjelaskan, dirinya sendiri telah banyak melihat masalah tersebut terjadi. Khususnya untuk daerah Gayo, tiap tahunnya ada saja para orang tua yang mempercayai calo untuk bisa menjamin kelulusan anak mereka di PT.
Dia menerangkan, untuk biaya yang diperlukan calo untuk membantu peserta SNMPTN bervariasi, biasanya yang paling tinggi adalah untuk jurusan Teknik dan Kedokteran, karna biaya yang diminta calo mencapai ratusan juta rupiah. Itu juga tidak terjami kelulusannya, walaupun uang tersebut dikembalikan, tapi biasanya para calo akan mengambil beberapa persen dengan alasan keperluan dalam saat mengurus.
“Saya harap orang tua kami di Gayo tidak terlalu mempercayai hal tersebut, lebih-lebih orang yang menawarkan diri sebagai calo itu adalah orang asing yang baru kenal. Tidak ada yang bisa menentukan kelulusan peserta SNMPTN, bahkan walau dia anak seorang Dosen.”, seru mahasiswa tersebut.
Pria tersebut juga menambahkan, dalam mempersiapakan diri untuk mengikuti SNMPTN adalah bukan dengan mencari calo, tapi mempersiapakan diri dengan belajar yang rajin, dengan memperbanyak menjawab contoh soal SNMPTN, serta memperbanyak bertanya kepada Guru atau kakak-kakak mahasiswa tentang strategi dalam mengikuti dan memilih jurusan, dan satu hal lagi yang paling penting adalah menjaga kesehatan.(Supri Ariu/red.04)
ini bukti masih rendahnya kualitas output yang di tempah, karna tak mungkin jika tamatannya punya kualitas bagus tapi takut bersaing secara terbuka.. ini sungguh miris, budaya lama tapi baru dipopulerkan.