Telkom dan Lima BUMN Menjamu dan Menyantuni 3000 Anak Yatim

Jakarta | Lintas Gayo – Sebanyak 3.000 anak yatim diundang  ke Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Selasa (29/05/2012) untuk turut merayakan keberhasilan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dan lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya masuk ke dalam daftar 2.000 perusahaan paling berpengaruh versi majalah Forbes (Forbes Global 2000).

Beberapa waktu lalu Majalah Forbes kembali meluncurkan edisi Forbes Global 2000, enam BUMN Indonesia tercatat di dalamnya. Keenam BUMN tersebut adalah BRI, Mandiri, Telkom, BNI, PGN dan Semen Gresik. Pada survei terbaru yang dilansir oleh majalah Forbes April lalu, disebutkan Telkom kembali masuk ke dalam 2.000  perusahaan terkemuka di dunia.

Selain menjamu dan menghibur, pada acara bertajuk “BUMN Bersyukur: BUMN Berprestasi Membangun Negeri” itu, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan dan pimpinan enam BUMN menyerahkan bantuan sarana pendidikan berupa komputer kepada yayasan dan sekolah pembina anak-anak yatim serta santunan bagi anak-anak yatim. Sementara anak yatim mendapat tontonan menarik berupa drama komedi musikal dengan tema “Anak Indonesia Menggapai Cita-Cita” yang didukung oleh Project Pop dan Dick Doang, serta hiburan oleh group Band D’Masiv.

Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan kegiatan BUMN Bersyukur ini merupakan ungkapan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia sehingga Telkom dan juga lima BUMN lainnya diakui oleh masyarakat internasional sebagai perusahaan Indonesia paling menguntungkan.

“Telkom akan terus menjadikan strategi strengthen the core and grow new wave sebagai acuan dalam menjaga kesinambungan dan meningkatkan performansi bisnis Telkom ke depan,” kata Arief Yahya.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Telkom merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes Global 2000. Perusahaan lainnya kebanyakan bergerak di sektor jasa perbankan, komoditas, konstruksi dan perusahaan energi (gas).

Forbes Global 2000 merupakan daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan publik di dunia yang dikeluarkan oleh majalah Forbes, sejak tahun 2003. Penentuan peringkat tersebut disusun berdasarkan kombinasi empat kriteria, yakni penjualan, laba, aset dan kapitalisasi pasar.

Kinerja Telkom terus Membaik

Pada Triwulan I-2012, Telkom berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,32 triliun atau tumbuh sebesar 17,50% dibanding Triwulan I/2011, sedangkan pendapatan operasi mencapai Rp 17,80 triliun atau tumbuh sebesar 6,50%. Sementara EBITDA tumbuh 11,40% menjadi Rp 9,62 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Margin EBITDA Triwulan 1/2012 54,10% atau tumbuh 2,40% dibandingkan tahun lalu sebesar 51,70%.

Arief Yahya mengatakan, pencapaian pada Triwulan I-2012 tersebut sangat menggembirakan karena di tengah-tengah kompetisi yang sangat ketat, Telkom Group masih mampu membukukan laba bersih dengan pertumbuhan di atas rata-rata industri. “Upaya mempertahankan keunggulan Telkom di seluruh produk dan layanan pada akhirnya berhasil meningkatkan performansi persaingan usaha yang semakin ketat,”  tegas Arief Yahya.

Agar mampu beradaptasi dengan dinamika industri di tahun 2012, Telkom kembali melakukan penyempurnaan inisiatif strategi Perusahaan dengan fokus pada implementasi kerangka bisnis telecommunication, information, media, edutainment and services (TIMES) dan penguatan konsolidasi internal Perusahaan.  Upaya ini bertujuan mendukung transformasi menyeluruh yang meliputi organisasi, portofolio bisnis, infrastruktur dan sistem serta budaya perusahaan.  Kesemuanya  ini diharapkan dapat mewujudkan visi Telkom menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan bisnis TIMES di tingkat regional. (SP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. Laba bersih Telkom Rp 3,32 triliun Berbanding terbalik dengan nasib pengguna telkomspeedy yang apes karena kualitas internet yang buruk (sering terjadi gangguan). Indonesia selalu “bermain dengan angka-angka” statistik kenyataan dilapangan rakyat juga yang menanggung “ketidak pedulian” yang sering diselubungkan dengan slogan hubungan dinamis harmonis antara pelanggan dan ISP “ini merupakan ungkapan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia sehingga Telkom dan juga lima BUMN lainnya..” MIRIS 🙁