MEULABOH – Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan mengimbau seluruh jajaranya untuk membantu mengungkap kasus-kasus honerer siluman. Hal ini disampaikan Iskandar menyikapi maraknya temuan kasus tenaga honorer fiktif, hampir di setiap daerah di Aceh. “Polres maupun Polresta yang ada di Aceh agar mampu mengungkapkan kasus tersebut dan menindak pihak- pihak yang terlibat,” tegas Iskandar Hasan saat ditanyai wartawan, di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis, 30 Mei 2012.
Iskandar juga menyesalkan masih banyaknya praktek-praktek culas yang terjadi dalam proses penyaringan tenaga honerer yang akan diloloskan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini. Hal ini, kata Kapolda, membuktikan bahwa moralitas bangsa Indonesia saat ini sangat tidak baik. “Hampir semua masyarakat Indonesia berfikir pekerjaan yang paling cocok adalah menjadi PNS sebagai pekerjaan utama,” katanya. Padahal, kata Iskandar, banyak pekerjaaan yang menjanjikan, seperti menjadi petani sukses, pengusaha atau wartawan. “Kenapa harus bercita- cita jadi PNS semata, harusnya bangsa ini cerdas berfikir,” katanya.
Kenyataan inilah yang membuat Iskandar Hasan tak habis pikir. “Saya juga tidak habis pikir, kenapa harus selalu menjadi pekerja, harusnya masyarakat mulai berpikir bagaimana membangun usaha yang mampu merekrut pekerja, seperti menjadi petani buah naga misalnya, atau jadi wartawan itu juga sangat baik dan membantu masyarakat, bukan hanya jadi PNS,” katanya. “Coba lihat saat ini PNS terlalu banyak, dan apa yang dikerjakan oleh PNS, saya yakin, tujuh puluh persen dari PNS kita kerjanya hanya duduk- duduk saja, karena tidak tahu lagi apa yang dikerjakan.”
Menyangkut kasus-kasus dugaan honorer fiktif tersebut, kata Iskandar, dia sudah minta jajaran polres di Aceh untuk membantu pemerintah di setiap daerah di Aceh mengungkap kasus tersebut. “Kasus tersebut pasti karena adanya permainan sejumlah oknum pemerintahan,” katanya. (Sumber : The Atjeh Post)