WAHYUNI , M.Psi, Psikolog lahir Takengon, 26 Juni 1972 silam. Sehari-hari aktif bekerja sebagai pegawai Negeri di RumahSakit Datu Beru, Takengon . Selain itu, juga aktif berorganisasi, dan belakangan dia pula yang menggagas Hablumminallah wa Hablumminannas (H2), sebuah forum positif bagi kaum ibu di Takengon. Dia pula salah seorang pendiri lembaga sosial kaum Ibu Salsabila. Kini, perempuan 2 putra ini juga sedang aktif memperjuangkan Sekolah Anak Berkemampuan Khusus, yakni lembaga untukmembina anak-anak yang cenderung trauma dan suka menyendiri. Pada media ini, dia kerap mengirimkan puisi, dan inilah puisi terbaru Wahyuni yang khusus dipersembahkan untuk media online Lintas Gayo.
Bisu Pereben
Aku melintasimu Pereben..
Dengan air mata dan kegeraman hati
semua diam
angin danau dan vinus
tak mampu menghentak jiwa…
keindahan Saksi Pereben bagai tenggelam habis
bergalut dalam nyanyian galau
Kulepas diam-diam sebuah kebencian
Cinta yang menari-kan gerak tak bertepi
Kau rangkul kegelisahan itu dengan erat
saat dirimu hendak mengantarku keperaduan
Senyaplah dada..
airmata ditawa pereben hijau
Tanda-tanda pucuk pinus merunduk
Kau lepaslah tanganku yang merangkul erat
dengan sebuah kepekaan jantung
Keni air surut
merubah warna biru dimata danau
Aku resah….
lajumu menghentikanku sebelum keperaduan….
Akulah yang menulis puisi ini
sepanjang jalan itu
dikuning padi, biru danau dan hijau pereben
tangisku lepas.
Dimana dirikah engkau yang kurindu?
hingga bisu pereben menyerangku?
Medio Juni Ini
Hati ke Hati
Cintaku…
Pertaruhan bukan sekedar kata
yang melambungkan hati
Untuk jelmaan hidup bermakna
tentang kita berdua…
Sayang….
bunga-bunga bukan sekedar warna-warni
yang pudar setelah mekar
Mari Kita maknai luasan hati ini,
untuk dirimu dan diriku juga…
Ayo rajut selimut abadi
agar kuat menahan sejuk dan terik
Mari kita padu gumpalan hati
agar terpaut selamanya…
Percayalah,
Kau kan selalu menjadi sinar lapisan terdalam
turut merubah hitam menjadi cahaya
penyentuh jiwa kelam, sebagai sinar di redup hati…
Dan izinkan aku menyentuhmu…
dengan berjuta hembusan nafas
Sekali saja…..
sebagai penguat rasaku…..
Percaya aku….
dikejauhan ada berjuta cinta bersemi
dan..
Pertaruhan ini bukan sekedar kata……
01 Juni 2012