Masyarakat Peduli Sejarah Aceh Peringati Pembantaian Kute Reh

BANDA ACEH – Belasan anggota Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), yang bermarkas di Jalan Sultan Salahudin, Gampong Binta, Banda Aceh, Kamis sore, 14 Juni 2012, memperingati 108 tahun Tragedi Kute Reh, Kutacane.

Mereka membagikan selembaran di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. Tragedi pembantaian di Kuta Reh terjadi pada 14 Juni 1904.

“Kegiatan ini merupakan wujud untuk mengingatkan kembali kepada sejarah yang hampir terkikis,” ujar Mawardi Usman, Ketua Mapesa, kepada The Atjeh Post.

Kuta Reh dimaksud berada di Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, sekitar dua kilometer dari pusat Kota Kutacane.

“Pembantaian menelan korban sekitar 2.922 jiwa, laki-laki dan perempuan. Sampai saat ini ada jug yang menyebutkan (korban) lebih dari itu,” kata Mawardi.

Pembantaian itu dilakukan Gubernur Jenderal Militer Hindia Belanda di Aceh pada masa itu, Van Huetsz, untuk menaklukan Aceh setelah sultan Muhammad Daud Syah tertangkap pada 1903.

“Para penjajah mengalami kesulitan ketika itu karena diserang pejuang-pejuang Aceh. Sulitnya medan juga membuat pasukan Belanda kesulitan memasuki tanah Gayo tersebut,” kata Mawardi.

Bertepatan dengan 14 Juni, kata dia, Mapesa mengajak rakyat Aceh tidak melupakan tragedi tersebut karena merupakan bagian dari sejarah Aceh masa lalu. “Sebab tidak ada sejarah maka tidak ada kita hari ini.” (Sumber : The Atjeh Post)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.