Nama Forum Habluminallah Hablumnannas (H2) memang belum melambung. Namun bagi kaum ibu muda high di Aceh Tengah, forum ini dianggap mampu memberi pencerahan hati ke arah yang baik dan berkualitas. Itu terbukti setelah H2 melakukan dua kali pertemuan, Mei dan April 2012 lalu, H2 mengkaji “Kecerdasan Intelektual, emosional, dan spiritual” serta pertemuan kedua “Manajemen Cinta”, yang berarti cinta kepada orang tua, anak, dan lingkungan.
“Pertemuan ketiga themanya “Pribadi yang Berkualitas, dan akan di apresiasi langsung oleh Ibu Kiki Muzakir Manaf,” kata Ketua H2 Fitrie Rupawan di Takengon, Rabu 20 Juni 2012. Kiki Muzakir Manaf akan tampil Kamis 21 Juni 2012 di Wahana Apresiasi (Wapres), Takengon.
Bermula dari sebuah obrolan biasa, forum ini terbentuk. Fitrie Rupawan, pemilik Beutiq di terminal, Takengon sering kedatangan langganan—yang tentu ibu muda—mereka kerap curhat soal keluarga dan lingkungannya, dan meminta Fitrie memberi solusi. Namun tidak mudah, karena Fitrie bukanlah sosok yang mengerti habis persoalan demi persoalan, dan Fitri merasa sang kakaklah yang seorang psikolog yang lebih tepat. Sejak itulah disampaikan Fitrie soal teman-temannya, dan sang kakak Wahyuni, M. Psi, Psikolog menyambut positif.
Sejak itulah forum Habluminnallah Habluminannas (H2) terbentuk, dimulai dari anggota yang cuma belasan orang saja, cuma dalam waktu singkat berkembang, hingga pada pertmuan kedua peserta mencapai 50 orang, dan yang akan mengikuti pertemuan ketiga yang di gelar besok diperkirakan diikuti seiktar 250 ibu-ibu muda yang berdomisili di Takengon, Aceh Tengah.
Tentu saja, pengurus dan anggota H2 terus bekerja melakukan pengenalan lembaga yang khusus kaum ibu—tetapi juga tidak tertutup untuk kalangan pria, karena forum ini lebih mendorong hidup sebagai keluarga yang berkualitas, satu dan lainnya saling menberi dorongan untuk mencapai hakikat berkualitas tersebut.
Ketua H2 Fitrie Rupawan mengatakan, forum H2 berdiri sebagai bentuk silaturahmi yang kuat, serta untuk berbuat bagi hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Itu sebabnya H2 sangat getol memperkenalkan hidup berkualitas, karena kaum perempuan memang kaum yang memulai pembangunan dari rumah, termasuk dalam mendukung aktifitas suami secara poisitf, begitu juga sebaliknya.
Sementara harapan yang akan dicapai pun tidak mudah, H2 sangat berharap terus berkembang hingga ke desa, dan anggota H2 siap bangkit untuk membari pemahaman service hatidan mafaatnya bagi ilmu pengetahun, disamping akan dijalankan secara bersama-sama.
Dan itu pasti tidak mudah, namun anggota H2 yakin, niat baik akan mendapat “restu” baik pula, itu sebabnya H2 berupaya terus mendatangkan narasumber secara variasi dari kalangan terpelajar seperti Ustazah, professional, Psikolog, master hukum, dan lain-lain.
“Kita akan ajak siapapun untuk bergabung, termasuk dari ilmuwan perempuan dan kalangan professional.” Demikian pinta Fitrie. Harapannya, motto H2 tetap kuat mengatakan dengan karya. Begitulah H2. (Atia/Red.03)