Satu Bulan Bener Meriah Bersama Ruslan

MINGGU (11/08/2012) setelah shalat zhuhur pengurus Keluarga Negeri Antara (KNA) Banda Aceh mengadakan pertemuan bersama Ketua Umum yang juga saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bener Meriah yaitu Ir. Ruslan Abdul Gani. Sebenarnya pertemuan itu bukan membicarakan bagaimana pembangunan atau keadaan Bener Meriah saat ini, tetapi pertemuan tersebut bertujuan untuk membicarakan “Halal bi Halal sekaligus Tepung Tawar Jamaah Haji” setelah bulan ramadhan ini.

Namun sambil menunggu hadirnya sebagian pengurus KNA bapak Bupati Bener Meriah meceritakan sedikit pengalaman dalam melakoni perubahan yang ada di Bener Meriah selama sebulan kepemimpinannya, diantara lakon dan perubahan tersebut, Pertama, disiplin Pegawai yang bekerja sebagai abdi negara di Bener Meriah mulai membaik, dimana semua pegawai telah berusaha untuk dapat masuk kantor tepat waktu (pukul 08.00 WIB) dan pulang juga tepat waktu (pukul 16.00WIB).

Bupati Ruslan menyebutkan, kalau kita hendak melihat bagaimana keadaan Bener Meriah macet sama dengan Jakarta atau kota-kota besar lainnya maka datanglah pada setiap hari senin, karena pada hari tersebut semua pegawai apel di depan Kantor Bupati, sedang pada hari-hari lain apel diadakan di kantor masing-masing,  sebagai apresiasi beliau selalu mengumukan jumlah pegawai yang datang dan berhalangan di setiap SKPD.

Kedua, program yang dilakukan selama bulan ramadhan adalah pada sepuluh ramadhan pertama Bupati bersama Muspida mengunjungi mesjid Kecamatan dengan mengundang seluruh anak yatim yang ada di Kecamatan dan didampingi oleh Gecik dan Tengku Imem dari kampung-kampung yang ada dalam Kecamatan. Jumlah rata-rata anak yatim di setiap kecamatan berkisar antara dua ratus sampai dengan tiga ratus orang. Disamping bertujuan menyantuni anak-anak yatim yang ada di masing-masing Kecamatan, Pemda Bener Meriah mempunyai tujuan lain yaitu memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah pada shalat maghrib (yang selama ini banyak masjid yang kosong). Menurut pengakuan pak Ruslan bukaan (makanan dan minuman berbuka) seluruhnya disiapkan oleh Pemda dengan tidak membebani para camat dan kepala desa, kemudian juga menu yang dibawa bila diuangkan hanya berkisar Rp.3000,- ditambah dengan satu kotak nasi dengan nilai yang juga sangat sederhana.

Ketiga, setelah melakukan berbuka dan shalat maghrib berjamaah, semua rombongan muspida dan masyarakat bergabung untuk shalat isya, tarawih dan witir bersama dengan tidak merubah atau mengganti jumlah rakaat yang biasa dilakukan. Kemudian acara ini dilanjutkan dengan ceramah atau tawshiah.

Keempat, menurut pengakuan Bupati Bener Meriah ini, acara seperti ini sudah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya (karena anggaran untuk itu memang ada), hanyasaja caranya beda. Kalau di tahun-tahun sebelumnya di adakan di Kantor Bupati dengan mengundang anak yatim dan pemimpin dan tokoh Kampung. Mulai tahun ini cara tersebut kita rubah, dengan kita yang mengunjungi mereka, agar mereka merasakan keberadaan kita dalam kehidupan mereka, ungkap pak Bupati ini.

Kelima, pengalaman Ruslan ketika duduk, makan dan bergabung dengan masyarakat ada hal yang menurut beliau perlu perbaikan karena sudah bersalahan dengan prinsip agama dan adat di Gayo, yaitu ketika makan banyak sekali orang-orang di kampong termasuk pimpinan kampong dan tokoh agama yang merasa tidak bersalah ketika makan dan menyisakan makanannya di piring. Hal ini sebenarnya menurut beliau bertentangan dengan agama kita yang menganggap mubajir, dan dalam adat Gayo juga kita diajarkan oleh orang tua kita untuk makan supaya “entu mamur mongot kase keroa”.

Dan terakhir, keenam, hal yang juga penting dan selalu diingatkan kepada masyarakat, supaya masyarakat selalu berbagi terhadap rizki yang telah diberikan Allah dalam hidup dan jangan pernah lupa menghidupkan Masjid dan menasah. Karena dalam keyakinan beliau semua katidakberuntungan yang menimpa masyarakat disebabkan karena ulah kitasemua. (Jamhuri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.