Puisi “Ulen Engkip Rum Rahmat” Faridah Roni

FARIDAH RONI

Ulen Engkip Rum Rahmat

Ulen Ramadhan seni nge sawah
Ulen latihen pengendali diri
Enti datén kite taring
Kegere mujadi perubahen muarti

Ramadhan ulen engkip rum rahmat
Ulen peningketen kesederen diri
Delé pahala si ijanyin
Amalen entah kite tamahen gelah delé

Taréngen kenak diri
Tunuk kukenakni Ilahi
Buge kite mujadi fitri
Asal mera bersi ijinen

Ulakken diri mujadi suci
Ulak ku kejujuren até
Ulak ku keihlasen nurani
Mujerilep mien cahaya rohani

Bulan Penuh Rahmat

Bulan Ramadhan kini kembali
Bulan latihan pengendalian diri
Jangan biarkan ia berlalu
Tanpa terjadi perubahan berarti

Ramadhan bulan penuh rahmat
Bulan peningkatan kesadaran diri
Banyak pahala yang dijanjikan
Amalan mari kita lipat gandakan

Tinggalkanlah kehendak diri
Tunduk pada kehendak Ilahi
Semoga kita kembali fitri
Asalkan mampu saling memaafkan

Kembalikan diri menjadi suci
Kembali  pada kejujuran hati
Kembali  pada keikhlasan nurani
Bersinar lagi cahaya rohani

             Banda Aceh,  Agustus  2011

The Month Of The Graceful

Ramadhan is re-come again
the exercising month for self-control
Do not let it gone away
by without meaningful change

Blessed month of Ramadhan
the months of increasing self-awareness
Many rewards promised
Let’s practice of double folding it up

Leave the will of self-Subject to the will of the Divine
May we return to holy or  fitri
As long as they are able to forgive each others

Restoring  yourself to be holiness
return  on honesty
Back to the sincerity of conscience
lightening the soul and shine it up to

FARIDAH RONI

Lahir di Aceh Tengah 30 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikan di jurusan Fisika FKIP UNSYIAH Darussalam Banda Aceh dan Jurusan Pendidikan Elektronika Komunikasi di FKIP Padang Sumatera Barat.  Profesi ibu yang berdomisili di Banda Aceh ini adalah sebagai tenaga pendidik  di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri  2 Banda Aceh.
Sejumlah karya-karyanya berupa puisi telah terangkum dalam buku antologi puisi bersama. Di antaranya adalah “Ziarah Ombak” (Lapena 2005), kumpulan Puisi Penyair Perempuan Aceh “Lampion” (Lapena 2007) dan lain-lain.

Puisi tiga bahasa (Gayo, Indonesia dan Inggris) ini adalah bagian dari isi buku Antologi Puisi PASA The Gayo Institute (TGI) 2012, dengan interpretator bahasa Joni MN dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.