H. Ansari : Taqwa Dilatih dalam Ramadhan, Hasilnya di 11 Bulan Lainnya

Takengon | Lintas Gayo – Ketaqwaan seseorang diketahui setelah pelaksanaan puasa Ramadhan hingga mulai Ramadhan berikutnya selama 11 bulan. Ramadhan itu sendiri sebagai pembiasaan diri untuk bertakwa. Demikian yang dikatakan khatib Shalat Id, H. Ansari dihadapan jama’ah warga Muhammadiyah Aceh Tengah di lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Aceh Tengah (STIHMAT) Kebayakan Aceh Tengah, Minggu 19 Agustus 2012.

Dihadapan seribuan jama’ah, diuraikan H. Ansari, sebagai tanda-tanda ketakwaan kepada Allah diantaranya  ada perasaan diawasi oleh Allah SWT.

“Dikantor, saat ada yang menyodorkan uang agar dimenangkan penawaran proyek, dia akan tolak. Dan jika diterima maka sia-sialah Ramadhan yang telah dilalui,” kata Ansari mencontohkan.

Tanda berikutnya, dikatakan menegakkan shalat. “Shalat sangat dirindukan bagi yang faham dan menjadi kebutuhan. “80 persen dalam shalat semua berisi kepentingan kita yang dimohonkan kepada Allah. Dan dalam Al Fatihah dijamin dan dijawab oleh Allah atas permohonan kita tersebut,” katanya.

Khatib kemudian menyentil adanya budaya atau perilaku buruk sejumlah suku yang ada di Aceh Tengah dan mengajak bersama-sama untuk meninggalkannya.

Orang Gayo terkadang suka mengambil hak orang saat ke kebun. Orang Aceh berdosa jika membiarkan banyaknya peminta-peminta dan warga Minang yang umumnya berdagang dihimbau untuk tidak memikirkan keuntungan saja.

“Pakaian wanita yang ketat-ketat dan yang tidak sesuai syari’at jangan lagi dijuallah,” kata Ansari, Pernyataan tersebut mengundang gelak tawa dari para jama’ah.

Sementara itu, sebelum pelaksanaan shalat Id dan mendengarkan khutbah, pengurus Muhammadiyah Aceh Tengah, Mirwansyah menghibau warga Muhammadiyah agar terus bahu membahu untuk memperjuangkan dakwah Islamiyah terutama untuk bersedekah dan infaq.

Diungkapkan Mirwansyah, salah satu buah dari kebersamaan warga Muhammadiyah adalah telah berdirinya kampus STIHMAT, namun masih terus membutuhkan uluran tangan dan yang paling penting saat ini adalah pembebasan lahan kampus tersebut seluas 10 x 25 meter.

Selain itu, juga pembangunan masjid Takwa Muhammadiyah di Arul Kumer Kecamatan Silihnara sangat membutuhkan uluran tangan kaum muslimin khususnya warga Muhammadiyah.

Amatan Lintas Gayo, lokasi pelaksanaan shalat Id tersebut hampir tidak mampu menampung jama’ah, panitia sempat kelabakan dan terpaksa memajukan shaf hingga ke teras kampus tersebut yang membuat khatib tidak memakai mimbar saat berkhutbah. (Kha A Zaghlul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.