Padangpanjang | Lintas Gayo – Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang laksanakan Musyawarah Besar seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang ada di ISI Padangpanjang. Kegiatan tersebut di pusatkan di Balairung Hotel Gren Malindo Bukittinggi, Sabtu-Minggu (22-23/09/2012) yang dibuka secara resmi oleh Pembatu Rektor I ISI Padangpanjang Drs. Zulhelman, M.Hum.
Panitia Pelaksana Yan Stenson, S.Sn.,M.Sn. mengatakan tujuan Mubes ini adalah pembuatan dan perumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga disetiap masing-masing HMJ. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari lima mahasiswa dan satu dosen pembimbing setiap HMJ, diantarnya HMJ Kriya, HMJ Seni Murni, HMJ TV/Film, HMJ Musik, HMJ, Tari, HMJ Karawitan, dan HMJ Teater. Kemudian tiga fasilitator yaitu Martarosa, S.Sn.,M.Hum (Pembantu Rektor III), Hendri JB, S.Sn.,M.Sn (Pemabntu Dekan II Fakultas Seni Pertunjukan), Dr. Febri Yulika, M.Hum (Dosen Filsafat ISI Padangpanjang).
PR I ISI Drs. Zulhelman, M.Hum berharap kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dari awal sampaik akhir. Semoga apa yang mahasiswa kerjakan ini dapat bermanfaat bagi organisasi mahasiswa dan bagi lembaga ISI Padangpanjang.
Sebelum perumusan AD/ART, pembekalan materi pertama disampaikan oleh Martarosa, S.Sn.,M.Hum. Dalam kesempatan tersebut, Martarosa menjelaskan tentang sistem organisasi kemahasiswaan, baik peraturan baru tentang sistem organisisasi mahasiswa dari DIKTI maupun peraturan organisasi mahasiswa di ISI Padangpanjang sendiri. “Mestinya AD/ART HMJ se ISI Padangpanjang nantinya mampu mengacu kepada Visi dan Misi ISI Padangpanjang sendiri, yakni mewujudkan seniman dan ilmuan seni melayu berjaya. itulah selama dua hari ini mahasiswa rumuskan,” katanya.
Dr. Febri Yulika, M.Hum sebagai fasilitator pembekalan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Mubes HMJ ISI Padangpanjang menjelasakan pengertian AD/ART sebagai aturan dalam sebuah organisasi. “Ada satu hal yang sangat penting dalam penyusunan AD/ART sebuah organisasi yaitu landasan filosofis AD/ART itu sendiri. AD/ART harus berkaitan dengan konteks organisasinya yang bersangkutan dan lembaga yang menaungi organisasi tersebut,” jelasnya.
Febri menambahkan, setiap organisasi dapat membuat AD/ART sendiri dan yang membedakannya dengan AD/ART organisasi lain adalah bidang konteksnya, dibidang apakah bergerak organasisi, itulah yang menjadi filosofis AD/ART. HMJ yang ada di ISI Padangpanjang mestinya mampu menafsirkan Visi dan Misi ISI Padangpanjang sebagai landasan filosofis dalam pembuatan AD/ART. Sehingga antara lembaga dan Himpunan mahasiswa dapat berjalan satu arah.
Sementara Hendri JB materinya lebih menekankan kepada tata aministrasi keuangan dalam organisasi. Masalah administrasi keuangan sering menjadi kendala dalam proses menjalankan program organsasi. Administrasi keungan secara lembaga sudah diatur oleh DIKTI dengan prosedur yang tersistematis, namun lembaga kurang mensosialisakannya dengan mahasiswa sehingga terjadi tolak belakang kegiatan mahasiswa dengan prosedur kampus.
Untuk menjalankan program organisasi mahasiswa di kampus harus mematuhi prosedur yang ada dilembaga tersebut mulia dari penyurusunan program atau sering disebut dengan Standar Prosedur Operasional (SPO), kemudian pengajuan proposal kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan pembuatan laporan pertanggungjawaban.(SP/Ansar Salihin/red.04)