Takengon | Lintas Gayo – Banyak kalangan elit politik dan kaum intelektual di Aceh Tengah yang belum memahami sepenuhnya Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA), terlebih lagi masyarakat awam. Penilaian ini disampaikan Sekretaris Partai Aceh (PA) Aceh Tengah Adam Mukhlis Arifin di Takengon, Selasa 2 Oktober 2012 malam.
Kesimpulan ini disampaikan Adam Mukhlis Arifin setelah mengamati perkembangan politik khususnya Pilkada Aceh Tengah akhir-akhir ini. “Dari statemen-statemen tokoh dan orang-orang tertentu serta masyarakat awam baik di media massa atau pembicaraan tidak resmi termasuk di jejaring sosial internet saya berani simpulkan jika mereka tidak memahami apa isi UUPA,” kata penulis buku Demokrasi Aceh Mengubur Ideologi ini.
Dijelaskan Adam Mukhlis Arifin, Aceh itu berstatus khusus dan dalam bahasa Inggris-nya Self Government dan ini dirancang oleh Presiden RI serta disahkan oleh DPR-RI dengan nama Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dalam menyikapi kisruh Pilkada Aceh Tengah, masyarakat umumnya melihatnya secara nasional, bukan dalam konteks Provinsi Aceh.
Contoh lain, Adam menyebutkan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia mengaku wajar kurangnya pemahaman ini, karena orang Pemerintah Pusat saja masih banyak yang belum faham sepenuhnya apa sesungguhnya UUPA itu.
“Gubernur Aceh menyikapi persoalan Pilkada Aceh Tengah mempunyai dasar yang kuat, yaitu UUPA. Bukan mengada-ngada, terlebih memihak kepada salah satu pasangan kandidat,” tegas Adam Mukhlis Arifin.
Sosok yang pernah menjabat Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Linge dengan nama sandi Ali Gergel Pirak ini mengajak seluruh elemen sipil dan pemerintah untuk memahami Undang-undang yang berlaku secara Nasional dan Undang-undang atau aturan yang spesifik di Provinsi Aceh. (Tim LG)
walaupun keberagaman hakikat UUP Aceh termaktub di berbagai pengetahuan lapisan masyarakat, gayo, dan yang lebih banyak kontribusinya utk memajukan pemerintahan aceh,namun keberadaan tentang kekisruhan pilkada merupakan suatu tolok ukur bagi seluruh masyarakat gayo utk lebih bijak menilai dan mengukur siapakah pemimpin yang hanya menginginkan kekuasaan semata shg sampai saat ini masih murni kesalahan terorganisir, shg bukan kemenangan sejati tapi kemenangan yang sangat menganggu kesejahteraan masyarakat sebagian.
Hargai dulu senior2mu yang masih ada & telah syahid yang pernah menjabat PANGLIMA /JUBIR WILAYAH LINGE yang cukup terkenal serta sangat disegani oleh anak buahnya kala itu…………., setelah itu baru bicara/ngomong peukara UUPA, karena banyak nyang bicara pemahaman tentang PA juga tidak mengerti/ faham.