Demo di Takengon, Tolak Pelantikan Bupati, DPRK Didesak Surati Presiden

Takengon | Lintas Gayo – Masyarakat Aceh Tengah  mengelar aksi ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Senin (8/10) menuntut memberhentikan ketua dan anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tengah.

Selain itu juga, masa aksi menolak  melantik pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Nasaruddin dan Khairul Asmara,”kami atas nama rakyat Aceh Tengah menolak pelantikan pasangan calon bupati nomor urut 10,” kata Jedi saat menyampaikan orasinya di depan dedung DPRK Aceh Tengah.

Jedi menambahkan bahwa pasangan no urut 10 telah melakukan kecurangan pada Pemilukada yang lalu. “Kami kecewa kenapa Khairul Asmara yang tidak bisa mengaji diluluskan menjadi calon wakil bupati oleh para penguji Baca Qur’an yang diketuai Isa Umar,” sebutnya

Isa Umar telah mencoreng muka ulama Aceh dan rakyat yang cinta Al-Quran, teriak Jedi

Disamping itu, Arjua Koordinator Aksi tersebut mengatakan pihaknya atas nama rakyat Aceh Tengah meminta Dewan dan pemerintah untuk menangapi tuntutan mereka.

“Kami meminta agar KIP Aceh Tengah diadili dengan memecat ketua dan anggotanya, kemudian pecat kepala dinas dan camat yang tidak berpihak kepada rakyat. Kok seorang guru bisa menjadi camat,” kata Arjua dalam orasinya.

Berkas tuntutan aksi diterima oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah untuk diteruskan dengan mengirim surat rekomendasi kepada presiden Republik Indonesia di Jakarta terkait dengan tuntutan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan anggota dewan dan pemerintah kabupaten Aceh Tengah sedang membahas rumusan surat yang diajukan ke Presiden. (Maharadi/Red.03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. istilah “ulama-ulama licik” tidak seharusnya anda utarakan karena dengan jelas menjatuhkan nama baik anda sendiri.(sekarang saya mau tanya lebih jago mana anda dengan ulama tersebut dalam membaca al-qur’an) Ingat bahwa baca al-qur’an yang dimaksudkan pada seleksi tes cawabub itu bukan yang seperti seorang qori atau qoriah lakukan.

    1. kamu ngga datang ya sewaktu test ngaji para calon kandidat?

      Di situ khairul mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kemudian di lanjutkan dengan Lafadz Ta’awudz (A’udzubillahiminasysyaithonirrajim)

      APA Ngga kebalik tuh!!!?

      Apa pemimpin spt itu yg mau di pilih sbg pemimpin…ini Syari’at Islam bung!!!

      Dan masih banyak lg kesalahan2 yg di lakukan oleh Incumbent dan KIP

      Salah satu contoh Nomor surat..masa lebih dahulu keluar surat penetapan Bupati terpilih baru kemudian di susul surat Rekapitulasi Suara, seharus nya rekap dulu..siapa yg terbanyak dia yg terpilih..barulah keluar surat penetapan Bupati terpilih!!!

      Lagi2..apa ngga kebalik tuh!!!?, ini menandakan Bupati sudah di tentukan oleh KIP, klo gitu ngga usah ada pilkada lah

      Bagaimanapun juga REZIM NASSARUDIN ^^ harus di binasakan demi tanah gayo yg tercinta ini!!!

      1. sebagai orang yang tidak berkepentingan pada PILKADA aceh tengah,Yang saya permasalahkan disini adalah ketidak setujuan saya dengan istilah “ulama-ulama licik” yang disematkan kepada Tengku yang diberi tugas untuk menguji tes baca al-qur’an cawabub. dan saya tidak menyinggung kesalahan2 yg di lakukan oleh Incumbent dan KIP seperti yang anda jelaskan karena SEMUA kandidat sudah dipastikan melakukan kesalahan

  2. Cobalah kita cermati secara bijak persoalan yang terjadi… dasar awal masalah adalah ditetapkannya pasangan no 10 sebagai calon yang jelas-jelas di depan rakyat banyak ‘tidak bisa mengaji’ dan sudah tidak memenuhi salah satu syarat sebagai calon, tetapi kenapa ulama-ulama licik meloloskannya juga. Apa agama hanya sebagai syarat pelengkap…. kalau begitu BUBARKAN SYARIAT ISLAM DARI NEGERI LINGE INI…….

  3. kalo kami nilai sebagai masyarakat biasa dan bukan orang politik, kami menilai kalianlah yang memisahkan diri dengan menyebutkan urang urang……kiteni bewene urang gayo….kiteni tikikwa… enti ipecah pecah lagu sistemni belene….karna nenek nenek kita telah mencobanya…..sadar gak kita orang gayo…..jadi jangan membawa urang urang lagi dalam masyarakat kita ini…..

  4. renye urangku, i karaten renye. Slo pa NAS a i bobon ken pemimpin te.
    Oya pemimpin si munganut system murang urang jmae. Beret ku paluh, uken gere berurus.

  5. hai…JEDI….setahu saya kamu jago dalam mengurus kuda…….apa tidak sebaiknya anda lebih memperdalam ilmu kuda anda yang nantinya bisa bermanfaat bagi rakyat gayo sendiri dari pada ngurusi politik yang kotor ini…..karena politik itu dari jaman rasul sudah dilarang karena tidak ada politik yang bersih……dan dimanapun politik itu suatu seni permainan untuk menjatuhkan lawan….semakin halus dan jago dalam menggunakan strategilah dia yang bakal menang….bukan secara brutal dan kasar….karena kalau kasar kita mudah dibaca lawan kita wen….

  6. tidak ada undang undang yang melarang dari mana asal kedinasan seseorang pegawai untuk tidak dapat menduduki suatu jabatan apapun di struktur pemerintahan……yang penting dia seorang PNS yang aktif dan memenuhi kereteria kepangkatan yang cukup dan dirasa layak baik itu dari sisi kepatutan bagi pemerintah maupun dari kepatutan untuk kepentingan sipemimpin……jadi biar dia dari seorang guru atau awalnya sebagai tukang antar surat asal syarat untuk menduduki suatu jabatan sudah memenuhi syarat dan mempunyai kecakapan…..saya heran kenapa harus camat yang berasal dari guru yang dipermasalahkan…..kenapa tidak sekda yang dari guru yang dipermasalahkan…..kemana arah tuntutan ini bermuara nantinya ???….hanya anda anda yang tahu jawabannya…..dan sekali lagi masyarakat bisa menilai mana yang betul dan yang mana mencari kambing hitam dengan mengatasnamakan rakyat……segermi rakyat si wen…..???

  7. berdemokrasi itu baik tujuannya tapi dengan dasar hukum etika yang baik, pertanyaannya adalah sudahkah hai….kalian….. para pendemo dengan mengatas namakan penegak demokrasi menerapkan etika dan hukum demokrasi yang baik……. itu cuma anda anda yang tahu jawabannya….tapi yang jelas rakyat aceh tengah tidak bodoh lagi untuk menilai mana yang benar dan mana yang mencari kambing hitam dengan mengatasnamakan rakyat…..rakyat si wen…???