Meski Hujan Mengguyur, tak Menggoyahkan Penonton

KAMIS 29 November 2012, pukul 21:00 wib Padangpanjang dihadirkan tarian dari dataran tinggi Tanoh Gayo yaitu saman, meski hujan mengguyur kota Padang panjang tak sedikitpun menggoyahkan penonton untuk meninggalkan  pertunju-kan tersebut.

Semakin elok nan indah alunan dan gerakan saman semakin banyak pula penonton berbondong-bondong menuju lapangan Banca Laweh Padangpadang, penampilan yang durasinya 15 menit itu menceritakan tentang luasnya nusantara, dan kesenian-kesenian dataran tinggi Tanoh Gayo.

Meski para penonton tidak mengerti bahasa Aceh, Gayo khususnya, penonton tetap saja merasa senang degan penampilan saman tersebut. Pemain Saman adalah mahasiswa IAIN Ar-Raniry BandaAceh.

Penampilan Saman tersebut sangat disayangkan, hanya satu orang yang asli dari Dataran Tinggi Tanah Gayo, yang lain berasal dari  Aceh pesisir. Bukan  itu yang di harapkan oleh para mahasiswa dari Dataran Tinggi Tanah Gayo yang ada di Padangpanjang. Tetapi yang diharapkan oleh mereka adalah Saman asli yang mana para pemainnya asli dai dari Dataran Tinggi Tanah Gayo, yang berambut sebahu semuanya rata  dikarenakan supaya asli bahasa, gerak dan tidak merusak Bahasa Gayo tersebut.

Sedangkan Saman yang baru saja ditampilkan artikulasinya agak janggal, seperti pada awal pembukaan Saman dalam syairnya kesenian Gayo, tidak ada dalam bahasa Gayo kata kesenian, tetapi kesenian. Dari situ bisa saja lama-kelamaan bisa saja merusak bahasa Gayo secara tidak langsung. Para mahasiswa Gayo kecewa dengan pertunjukan tersebut karena mereka merasa malu terhadap masyarakat padangpanjang.

Sebelum acara dimula sewaktu geladi resik mereka juga sudah membuat malu dikarenakan  ada-ada saja yang di minta sebelum perfume, seperti asap, tangga buat naik/turun ke atas panggung, mig lima buah. Melihat tiingkah laku mereka dan banyak permintaan maka salah seorang mahasiswa berkata kalian macam artis besar, sedangkan musisi Indonesia saja yang sudah sering datang ke kampus kami tidak seperti itu permintaannya.

“Sudah berapa artis dan musisi Indonesia yang hadir ke kampus kami tidak seperti ini permintaannya, tapi kalian, ini ajang Internasional lo bukan nasional jadi tidak usah banyak tingkahlah,” ujar seorang mahasiswa menjelaskan dengan kejengkelannya.

Setelah keluar kata-kata tersebut para anggota Saman terpaksa harus diam. Tutur Ansar Salihin  pada penulis.(Iwan Rantow/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.