Takengon | Lintas Gayo – Teknis penyelenggaraan even pacuan kuda di Gayo terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan standar perlombaan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI).
Beberapa tahun silam, kelas kuda pacu yang dikenal hanya 2 kelas, tua dan muda. namun kemudian berubah seiring dengan program pemuliaan ternak kuda dengan mendatangkan bibit-bibit kuda unggul dari luar. Kelas kuda pacu berkembang, selain klasifikasi umur juga dilakukan pemisahan tinggi badan kuda.
Hadiah pemenang, dulu hadiah kehormatannya adalah jam Weker (Beker:Gayo-red), sehingga penyebutan kuda juara 1 bukan kuda juara, tapi kuda Beker. Kini simbul pemenang sudah diganti dengan piala biasa yang umum dijual di pasar.
Lintas pacu juga berubah, terutama di Kabupaten Aceh Tengah. Sebelumnya panjang lintasan kurang dari 1200 meter, sejak even tersebut dipindahkan dari Gelengang Musara Alun ke Bebangka Pegasing, panjang lintasan sudah standar PORDASI, 1200 meter.
Perubahan juga terjadi pada pemagaran lintasan. Sebelumnya hanya menggunakan tonggak kayu dan diberi tali dari karet ban mobil atau rotan, kini diganti dengan pagar besi.
Selanjutnya pemakaian pelana, sebelumnya selama bertahun-tahun tidak dikenal di Gayo. Namun belakangan mulai dikenal dan dipakaikan di punggung yang tunggangi joki. Sejauh ini panitia tidak memberi larangan bagi joki memakai pelana atau tidak saat perlombaan.
Di tahun 2013 ini, teknis pacuan dipastikan kembali berubah. Atas sejumlah pertimbangan teknis pacuan terutama saat start pacu, pada tahun 2012 lalu Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan persetujuan DPRK setempat mengadakan fasilitas modern yang dinamakan Starting Gate.
“Banyak kejadian keributan antar pemilik dan penonton bila start kuda pacu dilakukan dengan cara manual seperti yang sudah-sudah. Bahkan tahun lalu di Kabupaten Bener Meriah terjadi penikaman,” kata Saib Nosarios, Ketua Umum Pordasi Aceh Tengah di lapangan Belang Bebangka, Minggu (27/01).
Dan untuk tahun ini, di even pacuan kuda peringatan HUT Kota Takengon ke-436 kita mulai menggunakan Starting Gate. Timpal Saib didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Tengah, Jakfar, SE, MM.
Dia berharap, semua pihak bisa menerima perubahan teknis ini. Dan selaku panitia pelaksana pacuan tahun ini, pihaknya memfasilitasi para peserta dengan melakukan latihan pemakaian Start Gate di Belang Bebangka setiap hari Rabu, Jum’at dan Minggu terhitung mulai tanggal 27 Januari 2013 hingga menjelang penyelenggaraan pacuan yang akan digelar 18-24 Februari 2013 mendatang. (LG003)