Takengon | Lintas Gayo – Pacuan Kuda Tradisional Gayo yang merupakan pesta rakyat selalu saja ramai dikunjungi bagi para pecinta pacuan kuda yang telah lama mengakar di dataran tinggi Gayo ini. Selain menonton pacuan kuda, pesta rakyat tersebut juga dijadikan masyarakat Gayo sebagai ajang untuk mencari barang belanjaan dan rekreasi bagi keluarga.
Tak sedikit orang yang berusaha meraup rezeki dari event tersebut, tak terkecuali juga bagi Anto salah seorang perantau asal Jakarta, yang menjual “Umang-Umang” atau sejenis keong yang biasa hidup di darat, hewan ini biasa hidup di tepi pantai.
“Saya menjual “Umang-Umang” ini dengan harga yang bevariasi, mulai dari 5 ribu rupiah hingga 25 ribu rupiah”, kata Anto, Sabtu (23/02/2013) di Lapangan Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Aceh Tengah.
Anto menambahkan, memberikan sedikit sentuhan seni dengan mengukir “Umang-Umang” menjadi hewan yang menarik sehingga bisa menambah nilai jual dan daya tarik bagi pembeli yang rata-rata anak-anak ini.
“Sedikit menambah seni di keong itu, akan menambah nilai jual, dan rata-rata anak-anak yang menjadi pembeli, penghasilan saya pun lumayan rata-rata perharinya mencapai ratusan ribu rupiah”, papar Anto.
Anto pun mengaku, dirinya mendapat informasi akan event pacuan kuda di Gayo dari salah seorang temannya di Takengon. “Teman saya yang memberi informasi disini ada pesta rakyat, teman saya juga memberitahu akan penghasilan berjualan di Pacuan Kuda disini lumayan besar”, tutupnya.
(Darmawan Masri)
O….ku kire mumang mumang…alias pusing pusing…rupanya keong….
Keong racun kali…hehehe…