Banda Aceh | Lintas Gayo – Sebanyak delapan orang dari pemerintahan Thailand Selatan melakukan kunjungan ke Aceh, turut juga jurnalis dan akademisi. Tujuan kunjungan tersebut untuk belajar terkait proses perdamaian di Aceh. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Peoples Empowerment foundation(PEF) dengan Acehnese civil society task force (ACSTF).
Selama kunjungan di Aceh direncanakan bertemu dengan pimpinan pemerintahan Aceh, TNI dan Polri, tokoh masyarakat sipil dan tokoh-tokoh kunci lainnya yang terlibat dalam proses perdamaian di Aceh, serta berkunjung ke Jakarta untuk bertemu dengan Jusuf Kalla dan kementrian Luar negeri Indonesia.
Chalida Tajaroengsuk sebagai pimpinan rombongan dan juga pimpinan PEF menyatakan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi penyelesaian konflik bersenjata di Thailan Selatan.
PEF dan ACSTF berencana untuk memfasilitasi pertemuan antara perwakilan organisasi masyarakat sipil dan perwakilan pemerintahan Thailand Selatan untuk mendiskusikan solusi penyelesaian konflik dan membangun strategi yang tepat untuk mencapai kesepakatn damai antar para pihak di Thailand Selatan.
Aryos Nivada yang mewakili ACSTF menambahkan komitmennya untuk membangun solidaritas group pada perjuangan organisasi masyarakat sipil di Pattani untuk meraih perdamaian.
“Kita membangun solidaritas dengan membentuk kelompok kerja untuk mendukung perdamaian di Pattani,” ujar Aryos dalam siaran pernya, Minggu (24/2/2013).
Pada pertemuan awal dengan Ketua DPRA Hasbi Abdullah dan anggota DPRA Adnan Beuransyah, selain menyampaikan pengalaman proses perdamaian Aceh, keduanya sepakat untuk mendukung proses perdamaian di Pattani.
Sedangkan Muharam, mantan komandan GAM Aceh Besar memberikan dukungan luar biasa dengan pengalamannya dan bahkan menyampaikan pemikirannya untuk menciptakan keamanan di kawasan ASEAN.
“Stabilitas keamanan di ASEAN menjadi syarat mutlak untuk memperkuat posisi tawarnya dalam pembangunan ekonomi global kedepan,” ujar Muharam.(SP/red.04)
wali nanggroe thailand
sebuah kehormatan bagi Aceh bisa menjadi model perdamaian untuk negara negara yang dilanda konflik bersenjata…tapi ambilah contoh yang baik baik aja…yang bobrok jangan ditiru…ntar bikin malu dan malu maluin aja…