Angan Kasat
Pejam-Ku menatap
Duduk-Ku memangku
Tegak-Ku menjunjung
Tidur-Ku pun merangkul
Arah penentu
Lingkar membenam
Rasa berharap
Angan Kasat
Emosi dijiwa
Ketika ku me-NEGUK Mu
Semua terasa datar
Ooohhhh,,,,,Arabika,,,,
Lamun Sore
Langit mendung
Mengoreskan rona memerah di upuk barat
Hembusan angin sore membawa rindu ke awang-awang
Sekilas terlintas jelas senyumanmu disana
Detak jantung semakin terasa kala terucap namamu
KOPI GAYO,,,,,
Tiba-tiba aku teringat akan masa lalu indah
Ketika semua asa menjadi makna
Ketika semua basa menjadi rasa
Ingin kurengkuh kembali asa itu
Ingin kurengkuh kembali basa itu
Akankah ini menjadi nyata……???
Entahlah………
Windo Gusyah Putra, lahir di Takengon, 28 Agustus 1973. Alumnus Intitut Negeri Medan (Unimed), saat ini mengelola Cafe yang diberi nama Wapres Cafee Takengon serta aktif dibeberapa organisasi sosial dan kemasyarakatan. Saat ini tinggal di Komplek Non Perumnas No. 14 Tekengon.
Puisi Windo Gusyah Putra telah lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirimkan dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan kurator Fikar W Eda dan Salman Yoga S.