Bupati Tegaskan Kelola Danau Lut Tawar Mesti Dengan Kajian Ilmiah

Presentasi dan diskusi singkat Tim Peneliti BP3U Palembang dengan Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM. (Lintas Gayo | Munawardi)
Presentasi dan diskusi singkat Tim Peneliti BP3U Palembang dengan Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM. (Lintas Gayo | Munawardi)

 

Takengon | Lintas Gayo – Bupati Aceh Tengah sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BP3U) Palembang Kementerian Kelautan Perikanan RI yang dipimpin Dr. Ir. Husnah, M.Phil yang telah banyak memberikan data-data terbaru mengenai Sumber Daya Perikanan perairan Danau Lut Tawar dan Sungai Pesangan.

Menurut Bupati, Ir. H. Nasaruddin, MM, selama ini pihaknya sangat minim memiliki data, sehingga kebijakan pengelolaan terhadap Danau Lut Tawar hanya dilakukan secara empiris berdasarkan pengalaman bukan berdasarkan kajian ilmiah, dan kedepannya kebijakan pengelolaan Danau Lut Tawar akan dilakukan dengan mempertimbangkan kajian ataupun rekomendasi ilmiah.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah drh. Rahmandi menyatakan bahwa Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah mendukung penelitian di Danau Lut Tawar.

Dirinya sangat senang dengan adanya penelitian tersebut apalagi dengan beredarnya beberapa isu di kalangan masyarakat bahwa Danau Lut Tawar telah mengalami kerusakan dan perairannya tercemar terutama disebabkan oleh kegiatan budidaya jaring apung.

Sementara Kabid. Budidaya Perikanan Iwan Ernis, S.Pi yang didampingi salah seorang stafnya Iwan Hasri, M.Si juga menyampaikan bahwa tahun ini akan diadakan kajian terhadap sumberdaya perikanan di Danau Lut Tawar mengenai daya dukung kegiatan budidaya ikan di Danau Lut Tawar dan penetapan zonasi pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Danau Lut Tawar, sehingga dapat ditentukan lokasi dan besaran jumlah unit budidaya jaring apung dan penentuan kawasan lindung bagi sumberdaya ikan endemik Depik, Eyas dan Kawan di Danau Lut Tawar. (Munawardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.