Direktur RSUD Gayo Lues Bantah Kehabisan Obat

Blangkejeren | Lintas Gayo – Direktur RSUD Kabupaten Gayo Lues, Dr Taufik membantah bahwa Rumah Sakit yang dimpimpinnya kehabisan obat saat merawat pasien Sulastri (12) warga Desa Sanggir Kecamatan Dabun Gelang yang dirujuk ke RSU Datu Beru Takengon akibat luka bakar dan akhirnya menghebuskan napas terakhir,  Senin, 1 April 2013.

Dr. Taufik menegaskan obat-obatan saat merawat pasien kebakaran tersedia, namun kondisi pasien mengharuskan dirujuk ke RSU lain yang memiliki type lebih tinggi.

Dalam pers rilisnya yang diterima Lintas Gayo, Selasa 2 April 2013 malam, Dr. Taufik menjelaskan, Dr Eko selaku Dr Bedah yang menangani pasien merujuk Pasien berdasarkan luka bakar yang di derita pasien sudah 95 Persen, keadaan ini membutuhkan penanganan dengan fasilitas yang lebih  tinggi dan intensif dari RS Gayo Lues (Tipe C),  maka harus di rujuk ke RS Tipe B atau Tipe A yang lebih tinggi statusnya dari RS Gayo Lues.

“Rumah Sakit Datu Beru merupakan RS tipe B tempat rujukan dari Rumah Sakit Tipe C seperti RS Gayo Lues dan Aceh Tenggara”, katanya  selama dalam penanganan tidak ada obat-obatan yang tidak dipenuhi oleh Rumah Sakit Umum Daerah Gayo Lues, dan intinya pasien di rujuk bukan karena kekurangan atau kehabisan obat.

Sementara itu, Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim mengatakan telah melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan hasilnya tidak ada indikasi kekurangan atau kehabisan obat, rekomendasi rujukan yang diberikan Dr Bedah sudah sesuai prosedur yang ada.

“Meski demikian sarana dan prasarana akan ditingkatkan secara bertahap untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat  di RSUD Gayo Lues”, kata Bupati ini. (SP/red.03)