Puisi Kopi Nuurul Husna

Kopi di Kampus Methanol*

Satu bijih, untukku
Satu rasa, aroma menggeliat, memanah di kampus methanol
Kampus aroma penjilat rasa

Pernah kutahu
Ketika para peracik aroma khas meramu
Membutakan rasa yang melekat pada jemari tangan
Selanjutnya aku bertanya,
Dimana aromaku?

Tangan melekat sepuluh aroma penjilat metahanol di dalamnya
Tempat aroma-aroma berkumpul
Dimana seharusnya aromaku?
Sang methanol tak mampu menjawab
Karena kutahu ia penjilat saja
Ia tetap beraroma penusuk bulu hidung

Hanya satu bijih merona, rupanya
Bertabur di gelas, penghapus sepuluh aroma yang membingungkan tangan tergumul tadi
Akhirnya kutahu
Kopi bijih mendidik methanol dan sepuluh aromanya
Kuhirup serap‘uuuhh….dari mulut dan hidung, hembusku haaaaa…lepas
Memberi rasa terakhir, perasa penghabisan
Ketika tak mampu sang aroma menjawab
Penunjuk aroma terakhir untuk kuhirup selanjutnya
Penetral rasa digema aroma
Bijih kopi di kampus methanol

*Parfume refill pencampurnya adalah zat methanol, alcohol ringan. Pada setiap penyediaan parfum ada bijih kopi sebagai penetral aroma. Hebatnya indikator kopi mengajarkan parfum.

Comfort Zone from kopi ~~`-.*

Wahai tuan..
Tonggak jalan negeri !
Tempurung kelapa kita jadi !
Tempat kita arum jeram, berbatu pun tak apa
Hampir semua punya rasa
Hampir semua punya selera
Hampir semua ada sejarahnya
Ini terkadang, soal semua suka
Bukan soal kita kaya
Bukan pula soal miskin
Tapi, hendak kemana kita berdahaga
Kala yang masuk pada kerangka tubuh tak semua tak nista terali penyaringan
Tidak semua comfort zone! Zonanya mantan pakenal masa
Semua candu asmara bukan larangan
Kopi?Bukan.
Tapi perlu berlari dengannya, kemudian kembali sejenak kala diizinkan
Kala mengunyah, tubuh merasa
Kala manusia senang, bukan merusak raga
Bukankah kopi kita bias dimana saja? Segalanya yang harum mencumbu bumi adalah tanpa batas.


Nuurul Husna.. - CopyNuurul Husna. Lahir di Banda Aceh 13 Oktober 1994. Menempuh Pendidikan di Fakultas Matematika Unsyiah. Peminat sastra, seni, sejarah dan Ilmu Alam. Anggota lembaga Forum Lingkar Pena Aceh, selain itu sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fak. MIPA.

Puisi Nuurul Husna telah lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirimkan dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan The Gayo Institute (TGI) dengan kurator Fikar W Eda dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.