Mahasiswa STAIN Gajah Putih Gelar Kuliah Pengabdian

Takengon | Lintas Gayo – Selama lebih dari 49 hari, Mahasiswa STAIN Gajah Putih akan melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), yang berlangsung mulai 22 April hingga 10 Juni dan melibatkan sebanyak 215 orang mahasiswa dan disebar ke enam kecamatan yaitu, Kebayakan, Bintang, Bies, Celala, Linge dan Atu Lintang.

Wabub Aceh Tengah memakaikan topi secara simbolis, tanda dimulainya KPM.(Lintas Gayo | Ist)
Wabub Aceh Tengah memakaikan topi secara simbolis, tanda dimulainya KPM.(Lintas Gayo | Ist)

Disela acara pelepasan, Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. H. Khairul Asmara menekankan agar dalam menghadapi KPM para mahasiswa mampu membawa misi kampus guna memberi pencerahan bagi masyarakat

Supaya misi yang diemban tersebut dapat diterima, menurut Khairul terlebih dahulu harus dimulai dari sikap mental serta kemampuan pengendalian diri dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma dan pranata sosial yang sudah melekat dalam masyarakat

Para mahasiswa, kata Khairul harus menyadari sepenuhnya bahwa keberadaan mereka sebagai pendatang sementara yang mengemban misi kampus sehingga dituntuk berprilaku yang baik selama berbaur dengan masyarakat, dengan demikian relatif tujuan-tujuan pelaksanaan kpm akan lebih mudah dicapai

“Karakter dan lingkungan masyarakat berbeda-beda, sehingga diperlukan cara yang berbeda pula untuk beradaptasi dan melakukan pendekatan dalam masyarakat,” kata Khairul

Lebih lanjut, Khairul menasehati agar para mahasiswa jangan merasa tinggi hati, karena mengangap diri lebih berpendidikan dan berpandangan adat dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, namun yang harus dilakukan adalah bagaimana menyikapi kondisi tersebut dengan baik sehingga keberadaan para mahasiswa dapat diterima dalam masyarakat

Disisi lain, katanya nilai-nilai tradisi adat dan kearifan lokal yang telah berkembang dalam masyarakat kita  dapat menjadi bahan kajian yang diharapkan menambah khazanah ilmu modern, seperti, bagaimana masyarakat adat menjaga sumberdaya alam yang ada diwilayah mereka agar tetap lestari, karena mereka  menyadari bahwa kehidupan mereka sangat tergantung dari alam sekitarnya, sehingga dari kondisi tersebut tumbuh berbagai pranata yang ditujukan guna menjaga keseimbangan alam

“KPM akan menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa sebelum pada saatnya nanti akan kembali kepada masyarakat dengan berbagai profesi, dan misi kpm yang diemban sekarang akan dapat terus menjadi patron dalam membawa perubahan-perubahan positif bagi masyarakat dimasa depan,” jelas Khairul

Ketua STAIN Gajah Putih, DR. Zulkarnain mengatakan KPM kali ini merupakan angkatan ke 20, dan ia mengharapkan KPM dapat berjalan dengan lancar.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.