Takengon | Lintas Gayo – Perlu banyak pertimbangan dalam pemilihan jurusan baik di tingkat SMA sederajat maupun sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Memilih jurusan mesti disesuaikan dengan bakat dan minat kita sendiri,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, dalam pengarahan di hadapan siswa SMA Negeri 4 Takengon, di Paya Tumpi, Jum’at (26/4/2013)
Selain itu, sambungnya, harus mempertimbangkan kemampuan diri. Juga, peluang kerja pada masa-masa mendatang (kalau tidak menciptakan lapangan kerja). Dalam amatannya, sepanjang tahun 2002-2006 dan 2008-2013, banyak siswa dari dataran tinggi Gayo, khususnya Takengon, memilih jurusan karena faktor ikut-ikutan. “Milih jurusan jangan unung-unung (ikut-ikutan). Satu IPA, yang lain IPA. Ada yang kedokteran, yang lain juga ikut,” tegasnya.
Sebagai akibatnya, terjadi pindah jurusan dari S-1 ke Diploma, pindah universitas, dan bahkan sampai pulang kampung
Padahal, jelasnya, dari sisi kemampuan, kurang. Akibatnya, terjadi penumpukan SDM. Sejauh ini, SDM dari Takengon banyak di tenaga pendidikan. “Itu pun kurang terspesialisasi. Karena, kurangnya perencanaan dan penyiapan SDM oleh pemerintah kabupaten,” sebutnya. Karenanya, katanya lagi, perlu peranan pemerintah dalam mengarahkan SDM di Takengon. “Soalnya, mereka (pemerintah) sebagai perencana dan pelaksana pembangunan. Termasuk, nantinya, menyiapkan SDM Takengon,” . (Darmawan Masri)