Aroma Hitam
Sesaat melipat dunia jauh
Meneguk aroma rindu
Dalam hening kelam
Meski hitam masih dalam hati
menghibur keluh hingga pagi
Aku masih menabur hitam
meski malam jadi selimut hati.
Padangpanjang, 13.oktober 2012
Bersama Kopi
Senyum rindu pada hitamnya kopi
menyekat jarak yang lelah
aku sempatkan menabur kasih
menari dalam lingkaran pagi
bersama bulan.
Bersama mentari juga ku panaskan kopi
kutabur aroma tak hiraukan dimana
tak akan pernah berkurang
meski aku rindu tawa bersama
ditengah unggun kelam.
Padangpanjang,13 oktober 2012
Nyanyian Kopi
Aku tak hiraukan celoteh mereka
mereka salahkan akrap pahitmu
sementara lupa dengan tanah hitamnya
Sempatku redup
ditengah serbuan saset kerdil
aku tak selingkuh meski mulai pudar
Kuhitamkan rantau urang
dengan aroma robusta
agar mereka tahu dingin
alamnya.
Padangpanjang 13 oktober 2012
Awaluddin Ishak. Lahir pada 21 september 1991 di sebuah desa kecil Buntul Kepies, Bener Meriah, Aceh. Tercatat sebagai mahasiswa fakultas seni rupa dan desain, di Institut Seni Indonesia Padangpanjang Sumatera Barat. Bergiat di Komunitas Seni Kuflet (KSK) sebagai kepala perpustakaan dan menjadi ketua bidang penelitian dan pengembangan di jurnal seni online Kuflet.com. Puisinya pernah di muat di Atjeh Post, Lintas Gayo dan termuat dalam antologi Puisi “Pasa” dalam tiga bahasa Inggeris-Indonesia-Gayo (The Gayo Institut, Takengon 2012).
Sebagai Ceh dalam pentas Kolaborasi Didong dan Baca Puisi, Penyanyi Rafli Kande dengan Penyair Sulaiman Juned berjudul Ladang Batu, Karya/Sutradara Sulaiman Juned (Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam ISI Padangpanjang, 2011), aktor pendukung pertunjukan teater Kemerdekaan Karya Wisran Hadi, Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Barat, 2011. Sebagai Ceh Pertunjukan Didong dalam Temu Sastrawan Indonesia-Malaysia, 2012, pentas Didong di STKIP Lubuk Aluang, 2011, peringatan Tsunami 2011, kolaborasi Didong pekan apresiasi teater (PAT V) ISI Padangpanjang, 2012. Sebagai aktor dalam pertunjukan “beranak duri dalam daging” gedung utama Taman Budaya Sumatera Barat 2012.
Karya puisi Awaluddin Ishak di atas dinyatakan lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirim, dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan kurator Fikar W Eda dan Salman Yoga S.