Takengen|Lintas Gayo-Bendera Aceh (Bulan Bintang) diturunkan dan dibakar masyarakat. Bendera Aceh ini menjadi kontroversi karena mirip dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sabtu (27/7/2013).
Bulan bintang sempat berkibar di salah satu pohon cemara dengan ketinggian 20 meter di pusat kota Takengen, tepatnya di Simpang Lima Takengen, berjarak sekitar 50 meter dari Kodim 0106 Aceh Tengah.
Berkibarnya bendera sempat menjadi tontotan masyarakat yang melintas. Tapi pasca kedatangan PETA (Pembela Tanah Air), FORKAB (Forum Komunikasi Anak Bangsa), dan ormas Laskar Merah Putih, bendera langsung diturunkan dan dibakar di tempat.
Diduga, berkibarnya Bendera Aceh di gayo oleh orang tak dikenal, seiring kedatangan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang mendampingi Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, meninjau lokasi dan korban gempa Aceh Tengah.
Sebelumnya, Pemerintah melansir payung hukum yang melarang keras warga di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) untuk mengibarkan bendera Bulan-Bintang. “Akan kita tindak,” kata Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2013).
“Kalau ada yang mengibarkan maka melanggar Perda, UU tentang Bendera dan melanggar Peraturan Pemerintah. Sanksinya nanti dilihat,” kata Mendagri Gamawan Fauzi di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Meski demikian Gamawan tidak menganggap apa yang dilakukan oleh warga Aceh tidak mengancam terhadap kedaulatan NKRI. Gamawan meminta agar semua pihak cooling down dan duduk bersama membahas masalah qanun Aceh. “Nanti tanggal 31 Juli dibahas lagi di Kemendagri. Pak Gubernur Aceh juga hadir,” terangnya.(dtk/LG12)
hana si seot, kenali jemae.telongen urum jema jemaea
Yg pnting happy seot ke seot..
yang penting "gayo tetap gayo"
gere pe karna bendera bb.. i gayo tetap pas murib sejahtra dengan 1 bndera yaitu bendera merah putih dalam payung NKRI