Tagore: ALA harus lahir, Aceh Tetap Saudara

Tagore-di-GalusTakengen | Lintasgayo.com – “Sudah saatnya provinsi ALA lahir, karena suku gayo bukan Aceh, tetapi masyarakat Aceh tetap saudara kita,” tegas Tagore AB, kepada lintasgayo.com melalui telpon selulernya, Rabu malam (18/9/2013).

Menurut tokoh Komite Percepatan Pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) ini, qanun Wali Nanggroe (WN) dan Bendera telah mendiskreditkan suku Gayo, Alas dan Singkil. Seharusnya, kata Tagore, qanun tersebut disesuaikan oleh menteri dalam negeri.

 “Kalau qanun itu disepakati tanpa diharmonisasikan menteri dalam negeri, berarti menteri tidak mengerti tentang kebhinekaan,” jelasnya.

Kebhinekaan yang dimaksudkan Tagore adalah kewajiban negara melindungi setiap suku bangsa yang ada dinegara ini.

Oleh karena itu, keberadaan suku Gayo, Alas dan Singkil, tidak dapat disebut suku Aceh, karena beragam perbedaan yang dimiliki masing-masing suku.

“Secara tidak langsung, qanun WN telah meniadakan keempat suku tersebut, apalagi suku Gayo, yang jelas-jelas telah lama tinggal ditanah ini sejak ribuan tahun lalu,”

Selanjutnya, mantan Bupati Bener Meriah itu menegaskan, ALA sudah harus lahir demi kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah ini dan demi kepentingan NKRI. (Tenemata/LG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.