Takengen|Lintas Gayo-Ā Semua perbuatan sangat ditentukan oleh niat. Apapun yang kita lakukan, niat sangat menentukan. Apakah kita akan mendapat ganjaran pahala atau hanya sekedar niatĀ mendapatkan apa yang kita niatkan, semuanya terpulang kepada niat kita.
Demikian dikatakan Budi Darmawan MPd, ketika menyampaikan khutbah Jumat (31/1) di Masjid Quba Bebesen. Menurutnya, Rasullah ketika mengajak manusia untuk hijrah ke Madinah, menanamkan persoalan niat ini agar benar-benar ditetapkan dalam hati.
āApakah berangkat ke Madinah karena Allah dan Rasul, atau karena mencari kekayaan atau karena mencari wanita. Bila karena Allah dan rasul maka Allah akan memberikan pahala yang setimpal, namun bila karena harta dan wanita, maka hanya harta dan wanita yang didapatnya,ā sebut Budi.
Ada sebuah kisah yang dinukilkan Budi Darmawan, tentang seorang guru dan dua muridnya. Ada seorang murid yang ihlas memberikan ubi kayu dari hasil kebunnya dan diantarkan kerumah sang guru. Niatnya tulus.
Namun sang guru membalas kebaikannya muridnya dengan memanggil istrinya, apa yang bisa diberikan kepada sang murid, sang istri menjawab tidak apapun, hanya adaĀ ada kambing satu ekor. Karena tidak ada lain yang bisa diberikan, maka guru ini menyerahkan kambing tersebut kepada muridnya yang memberikan dia ubi.
Diperjalanan murid lainnya bertanya dari mana kambing itu, ketika dijelaskan sang murid ini, ternyata murid ini punya niat akan memberikan kambing kepada guru dan dengan harapan akan mendapatkan kerbau. Karena murid ini memberikan ubi mendapatkan kambing.
Maka diantarlah kambing kepada sang guru, kemudian guru ini kembali memanggil istrinya apa yang bisa diberikan kepada sang murid yang memberi kambing ini. Istrinya menjawab hanya ada ubi yang diberikan murid pertama tadi.
Kemudian sang guru membrikan ubi itu kepada murid yang memberikan kambing. Sang murid terkejut. Semua perbuatan kembali kepada niat seseorang. Murid pertama ihlas memberikan kepada gurunya, sementara murid kedua mengharapkan balasan, sebut Budi Darmawan . ( Zan.KG)