Takengon | Lintas Gayo : Kabupaten Aceh Tengah tidak termasuk dalam 13 Kabupaten/Kota di Aceh yang bermasalah dalam bidang kesehatan, demikian pernyataan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Tengah Dr. Syukri Maha saat menyampaikan laporan pada kegiatan Pertemuan, Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) klinik dan Komunitas Akademi Kebidanan Pemkab Aceh Tengah yang berlangsung di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Sabtu (7/5).
Dalam acara yang bertujuan untuk memberikan masukan konstruktif terhadap Akademi Kebidanan (Akbid) Aceh Tengah untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif sehingga mampu bersaing dengan para Bidan dari daerah lain tersebut juga dihadiri Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM, sekaligus membuka acara
Dikatakan Syukri Maha, Akademi Kebidanan Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah ini adalah konversi dari Akademi Keperawatan yang berubah menjadi Akademi Kebidanan pada tahun 2004. Sejak tahun 2004 hingga sekarang kata Syukri Maha telah memiliki 750 orang mahasiswa dan 311 alumni yang kini sebagian besar telah ditempatkan diberbagai wilayah untuk melayani masyarakat.
“Seorang Bidan yang ditempatkan di suatu wilayah jangan hanya menunggu pasiennya di tempat tugas, tetapi seorang Bidan itu harus punya program kerja untuk mengunjungi masyarakat diwilayah penugasannya. Dan sebelum penggangkatan sebagai Pegawai negeri sipil, bidan diambil sumpahnya dan sumpah tersebut jangan sekedar diucapkan namun harus ada implementasinya”, kata Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM saat membuka acara tersebut.
Orang nomor satu di Aceh Tengah ini, mengharapkan agar para mahasiswa akademi kebidanan untuk terus mengasah diri, “Kedepan tingkat perekonomian masyarakat semakin bagus yang dibutuhkan masyarakat adalah kepuasan menerima pelayanan” ujarnya.
Masyarakat membutuhkan pelayanan baik kepuasan dalam pelayanan di bidang kesehatan, hak memperoleh pendidikan serta kepuasan dalam menerima pengurusan administrasi pemerintahan. Oleh karenanya pelayanan menjadi nomor satu dari seluruh rangkaian tugas.
”Kita bisa lihat saat ini masih adanya masyarakat yang berobat ke negeri Penang, padahal ilmunya sama dan ini merupakan indikasi dari pelayanan kita yang masih harus dibenahi” ungkap Nasaruddin dihadapan ratusan mahasiswi Akbid dan undangan di Gedung Olah Seni (GOS) Takengen.
Ada 13 Kabupaten kota diprovinsi Aceh yang saat ini memiliki problem tentang kesehatan dan dari 13 kabupaten kota itu, Alhamdulillah Aceh Tengah tidak termasuk didalamnya, meskipun demikian kata Syukri Maha para petugas kesehatan tetap harus waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Sisi lain, salah satu butir visi dan misi Pemkab Aceh Tengah, mengundang kemakmuran dan menghalau kemiskinan. Mewujudkan pemberian pelayanan kesehatan secara merata. Untuk mengemplementasikan misi ini, Pemkab Aceh Tengah sudah mengupayakan dengan cara antara lain meningkatkan Status Rumah Sakit Umum Datu Beru dari tipe C menjadi tipe B, kemudian menambah infrastruktur kesehatan hingga kepedesaan, kata Nasaruddin (wyra)